Makassar (ANTARA) -
PT PLN bersama Rappo Indonesia melatih puluhan masyarakat Sulawesi Selatan, cara pemanfaatan sampah melalui workshop pengelolaan sampah dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
PLN mengajak masyarakat sekitar sebanyak 50 orang untuk belajar cara memanfaatkan sampah plastik menjadi barang yang memiliki nilai guna.
"Pengolahan sampah menjadi fokus utama dalam rangkaian kegiatan kami dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia," ujar General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin di Makassar, Kamis.
Kegiatan ini bagian dari Green Employee Involvement yang merupakan wujud nyata dari komitmen PLN UID Sulselrabar dalam mendukung pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu aksi ini juga bentuk implementasi prinsip Environment, Social and Governance (ESG).
"Melalui kegiatan Green Employee Involvement ini PLN melakukan aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat di Kota Makassar, Kabupaten Bulukumba, dan Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan," ujarnya.
Sehari sebelumnya, PLN menerjunkan 400 orang relawan yang terdiri atas pegawai PLN, PLN Icon Plus, komunitas dan masyarakat. Tercatat, dalam aksi ini relawan bergotong-royong membersihkan sampah yang mencemari pantai, dengan total sampah dikumpulkan seberat 793 kilogram dan menjadikan lingkungan pantai kembali bersih dan nyaman untuk dinikmati masyarakat.
Selain bersih-bersih pantai, PLN juga melakukan kegiatan penanaman pohon produktif. Penanaman ini diharapkan untuk memberikan manfaat jangka panjang untuk masyarakat sekitar dan sebagai langkah konkrit dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
"Bibit pohon yang ditanam yaitu 50 bibit pohon gaharu, sedangkan 50 bibit pohon jeruk dan 100 bibit pohon lengkeng dibagikan kepada masyarakat sekitar", tambah Andy.
Pihak Rappo Indonesia, Trisna Elma Danti mengaku bersyukur dapat terlibat dalam kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pendauran ulang sampah.
"Semoga dengan adanya pelatihan ini, masyarakat lebih sadar untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi barang yang memiliki nilai guna," ujar Trisna.
Salah seorang masyarakat yang mengikuti pelatihan, Hasna mengatakan senang bisa mengikuti pelatihan ini, merupakan pengalaman baru baginya bisa membuat sampah menjadi barang yang bisa dipakai.
"Saya merasa senang bisa mengikuti pelatihan ini, bisa membuat dompet dari plastik yang memiliki nilai jual," ujar Hasna.