Makassar (ANTARA) - Universitas Muslim Indonesia (UMI) gelar workshop program penguatan para dosen baru dalam upaya peningkatan publikasi jurnal internasional serta perbaikan peringkat Webometrics.
Rektor UMI Prof Dr Hambali Thalib SH MH dalam keterangannya di Makassar, Jumat, menegaskan workshop ini sangat penting, terutama bagi dosen muda, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan ranking universitas di tingkat dunia.
“Workshop ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas UMI menuju World Class University. Hal ini sangat penting, terutama dalam penentuan peringkat dunia universitas kita. Kami berharap apa yang telah dicapai pada tahun 2024 dapat lebih ditingkatkan di tahun mendatang,” ujarnya.
Dia melanjutkan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dosen baru dalam menghadapi tantangan globalisasi pendidikan dan memenuhi standar yang diperlukan untuk menjadi universitas bertaraf internasional.
Menurut Prof Hambali, salah satu aspek utama dalam menuju World Class University adalah kualitas publikasi internasional. Dalam hal ini, UMI telah menjalin kerja sama dengan berbagai kampus terkemuka di dunia, serta program akademik yang mendukung pengembangan kapasitas publikasi internasional.
Melalui workshop ini, diharapkan para dosen UMI dapat memperoleh wawasan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mempersiapkan dan mempublikasikan karya ilmiah di jurnal internasional, serta memahami berbagai strategi untuk meningkatkan peringkat Webometrics UMI.
“Alhamdulillah, UMI telah menjalin kemitraan dengan universitas yang memiliki peringkat dunia tinggi, termasuk program kerja sama akademik. Salah satu upaya utama yang terus kita dorong adalah meningkatkan publikasi internasional bagi dosen UMI," ujarnya.
Workshop bertajuk ‘Elevating UMI’s Webometrics Ranking: A Session on Preparing and Publishing Papers in International Journals’ ini menghadirkan tiga narasumber yang ahli di bidangnya yakni Purba Purnama PhD (World Researcher), Mutiara Hikma Mahendratta BBA MBA (Educorse/PT Telkom Indonesia), dan Permara Nur Miftahur Rizki PhD dari Institut Teknologi Bandung.