Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga untuk membahas potensi skema investasi family office dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno terlihat sudah menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB.
"Iya ada undangan untuk membahas penguatan ekonomi dan keuangan kita, salah satu yang akan dibahas family office. Nanti dilaporkan," kata Sandiaga di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Sandiaga mengatakan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh turut mengikuti rapat tersebut.
Sejumlah pejabat lainnya yang terlihat memasuki kawasan Istana untuk menghadiri rapat bersama Presiden Jokowi itu, antara lain Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.
Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno tengah menggodok regulasi untuk menarik potensi ekonomi dari family office yang rencananya dipusatkan di Bali.
“Saya akan menghitung berapa target awal dan regulasinya seperti apa yang perlu kami hadirkan,” kata Sandiaga Uno usai menghadiri World Water Forum, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada Mei lalu.
Sandiaga menjelaskan family office adalah suatu konsep yakni keluarga yang membawa kekayaannya untuk investasi dan dikelola di suatu wilayah sekaligus mereka bisa berwisata.
Konsep tersebut, kata dia, sudah banyak diterapkan di sejumlah negara, di antaranya Singapura, Malaysia, Monako, London, Hong Kong, dan Dubai.
Sandiaga menilai family office tersebut menarik dan strategis dikembangkan dan Bali dinilai lebih siap, karena terbangun ekosistem pariwisata. Di sisi lain, family office perlu didukung infrastruktur di antaranya perumahan hingga jaringan ekonomi digital yang baik.
Selain itu, perlu juga disiapkan atraksi guna menarik lama tinggal investor tersebut.
Ia menyakini Indonesia dapat mewujudkan family office itu, karena pemerintah juga memiliki kebijakan golden visa untuk mewujudkan investor sekaligus wisatawan asing yang berkualitas.
Adapun investasi yang akan diarahkan yakni investasi hijau atau yang berkaitan dengan aktivitas ramah lingkungan.
“Jadi length of stay-nya sangat panjang. Kedua, mereka membawa pendanaan. Jadi keberlanjutannya itu lebih terasa dan ini sangat cocok dengan konsep Golden Visa,” katanya pula.
Berita Terkait
Celebrating Cultures: The 2nd International Students Festival Unites Diversity
Selasa, 24 September 2024 17:09 Wib
Hasanuddin University Prepares for the 2nd International Students Festival
Selasa, 20 Agustus 2024 14:38 Wib
Gearing Up for The 2nd ISF: International Office Hosts Planning Session with Students Volunteer
Senin, 12 Agustus 2024 16:00 Wib
International Office Hasanuddin University Visits Seoul National University to Discuss Collaboration Opportunities
Kamis, 25 Juli 2024 19:47 Wib
Menkeu masih mempelajari desain rancangan "family office"
Senin, 22 Juli 2024 14:27 Wib
Hasanuddin University Holds Focus Group Discussion on Deciding KNB Awardees
Rabu, 29 Mei 2024 12:46 Wib
Hasanuddin University Holds "Diplomats Go to Campus" by the Ministry of Foreign Affairs and the United States Embassy
Jumat, 24 Mei 2024 13:37 Wib
Bea Cukai dan BNN ungkap modus "virtual office" dalam peredaran narkoba
Selasa, 21 Mei 2024 15:46 Wib