IIP BUMN dan Klikhijau sosialisasikan pengolahan sampah di Makassar
Makassar (ANTARA) - Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN dan lembaga Klikhijau melakukan sosialisasi pengolahan sampah berbasis warga dan penyuluhan terkait "eco event” di Makassar.
“Ini sebagai upaya mitigasi terhadap perubahan iklim," kata Ketua IIP BUMN yang diwakili Popi Jarot Setyawan selaku Ketua PIKK PLN UIP3B Sulawesi di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, kegiatan yang berlangsung di Lapangan Bitowa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar ini merupakan bagian dari Gerakan Indonesia Bersih yang bertujuan untuk memperkuat literasi lingkungan dan semangat kolaborasi dalam pengelolaan sampah.
Popi kesempatan tersebut ia menyampaikan rasa syukur dan mengapresiasi semua lapisan masyarakat yang berkumpul menggelar kegiatan itu.
Dia mengatakan, masalah lingkungan dan perubahan iklim merupakan tantangan besar yang harus dihadapi bersama. Apalagi dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional KLHK, per 31 Juli 2024 ada 32,2 juta ton timbulan sampah dan 11,6 juta ton di antaranya tidak terkelola.
Komposisi sampah itu didominasi oleh sisa makanan sekitar 40 persen, yang sebagian besar bersumber dari aktivitas rumah tangga.
Masalah ini, lanjut dia, membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah telah meluncurkan berbagai program dan inisiatif untuk mengurangi timbulan sampah, namun keberhasilan program-program tersebut sangat bergantung pada keterlibatan masyarakat.
"Secara khusus kami hadir di Kota Makassar sebagai salah satu kota besar di Indonesia dan memilih Kecamatan Manggala sebagai titik kegiatan karena di sini adalah lokasi tumpuan akhir sebagian besar sampah dari berbagai titik di kota ini,” ujarnya.
Data DLH Makassar menunjukkan ada lebih dari 1.000 ton sampah yang diangkut menuju TPA Tamangapa setiap harinya.
Karena itu, kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Dengan adanya penyuluhan ini, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami dampak negatif dari pengelolaan sampah yang tidak tepat serta belajar cara-cara praktis dalam mengelola sampah yang ramah lingkungan.
“Ini sebagai upaya mitigasi terhadap perubahan iklim," kata Ketua IIP BUMN yang diwakili Popi Jarot Setyawan selaku Ketua PIKK PLN UIP3B Sulawesi di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, kegiatan yang berlangsung di Lapangan Bitowa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar ini merupakan bagian dari Gerakan Indonesia Bersih yang bertujuan untuk memperkuat literasi lingkungan dan semangat kolaborasi dalam pengelolaan sampah.
Popi kesempatan tersebut ia menyampaikan rasa syukur dan mengapresiasi semua lapisan masyarakat yang berkumpul menggelar kegiatan itu.
Dia mengatakan, masalah lingkungan dan perubahan iklim merupakan tantangan besar yang harus dihadapi bersama. Apalagi dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional KLHK, per 31 Juli 2024 ada 32,2 juta ton timbulan sampah dan 11,6 juta ton di antaranya tidak terkelola.
Komposisi sampah itu didominasi oleh sisa makanan sekitar 40 persen, yang sebagian besar bersumber dari aktivitas rumah tangga.
Masalah ini, lanjut dia, membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah telah meluncurkan berbagai program dan inisiatif untuk mengurangi timbulan sampah, namun keberhasilan program-program tersebut sangat bergantung pada keterlibatan masyarakat.
"Secara khusus kami hadir di Kota Makassar sebagai salah satu kota besar di Indonesia dan memilih Kecamatan Manggala sebagai titik kegiatan karena di sini adalah lokasi tumpuan akhir sebagian besar sampah dari berbagai titik di kota ini,” ujarnya.
Data DLH Makassar menunjukkan ada lebih dari 1.000 ton sampah yang diangkut menuju TPA Tamangapa setiap harinya.
Karena itu, kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Dengan adanya penyuluhan ini, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami dampak negatif dari pengelolaan sampah yang tidak tepat serta belajar cara-cara praktis dalam mengelola sampah yang ramah lingkungan.