Mamuju (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memperkuat kapasitas penyiar agama dalam mempromosikan nilai toleransi di masyarakat.
Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Sulbar, Haerul di Mamuju, Rabu, mengatakan, Kemenag Sulbar membentuk penyiar agama yang terdiri dari Humas Kemenag Sulbar, penyuluh agama dan organisasi masyarakat (Ormas) Islam, untuk bertugas mempromosikan nilai toleransi beragama di masyarakat.
Ia mengatakan, penyiar agama tersebut juga diberikan pelatihan agar memiliki kemampuan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya moderasi beragama.
Menurut dia, moderasi beragama merupakan konsep yang menekankan pada sikap saling menghormati dan toleransi di antara kelompok agama untuk menciptakan kerukunan umat beragama.
Ia menyampaikan, penyiar agama juga akan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai Islam inklusivitas dan melakukan dakwah untuk mengajak masyarakat kepada kebaikan.
"Penyiar agama dituntut agar memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat demi terciptanya Islam rahmatan lil alamin atau rahmat bagi sekalian alam," katanya.
Ia berharap, agar para penyiar agama dapat semakin memiliki kompetensi dan profesionalisme dalam menjalankan tugas dengan pelatihan yang diberikan, sehingga dapat terwujud kerukunan beragama di Sulbar.
Ia juga meminta agar penyiar agama juga dapat memahami dan memanfaatkan teknologi dan media sebagai sarana dakwah yang efektif, di tengah digitalisasi dan transformasi kehidupan beragama yang semakin cepat.
"Penyiar agama harus mampu mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkannya untuk menyebarkan nilai Islam yang damai dan toleran, semoga ilmu dan keterampilan yang didapatkan ini bisa bermanfaat," ujarnya.