Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama PT Celebes Agroscience Hub sepakat dan bekerjasama dalam memproduksi benih penjenis sebagai salah satu inovasi varietas unggul (padi).
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima di Makassar, Jumat, kerja sama ini dituangkan melalui penandatangan kesepakatan dan kesepahaman (MoU) antara BRIN dan PT Celebes Agroscience Hub pada Temu Bisnis Pemanfaatan Riset dan Inovasi Bidang Pertanian dan Pangan 2024 di Jakarta, Kamis (8/8).
Pimpinan PT. Celebes Agroscience Hub Ilham Akbar di Makassar, Jumat, mengatakan kerja sama ini tidak hanya membahas produksi benih melainkan juga pada perakitan (perbaikan) benih lokal. Termasuk menjaga ketersediaan benih penjenis/Breeder Seed (BS) untuk dikembangkan lagi oleh produsen benih.
"Ke depannya kami akan memperluas distribusi benih unggul dengan mendistribusikan seluas-luasnya agar para petani ikut merasakan manfaatnya," kata pria asal Kabupaten Gowa ini.
Ilham memastikan bahwa perakitan/perbaikan benih lokal bertujuan mempertahankan karakter unggul padi lokal sebelumnya dan menghasilkan benih padi varietas unggul baru.
Maka dari itu, pihaknya terus menjalin kerja sama dengan Kelompok Tani Penangkar dan mendorong lahirnya produsen benih baru. Di samping itu pula, mengajak beberapa akademisi dan kampus dalam pengembangan industri benih padi.
"Dengan kehadiran kami di Sulsel dan menjadi mitra BRIN, diharapkan Sulsel ke depannya bisa menjadi sentra Industri benih padi setelah Sukamandi yang berada di Jawa Barat," kata Ilham.
Pada kesempatan ini, Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri Mulyadi Sinung Harjono menyampaikan gagasan Proyek Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional II Angkatan X Tahun 2024 yang bertajuk “Penguatan Tata Kelola Hilirisasi dan Komersialisasi Produk Riset Benih Pangan”.
"Proyek perubahan ini untuk memperkuat tata kelola dan mempercepat proses hilirisasi dan komersialisasi hasil riset tanaman pangan terutama varietas unggul baru," urainya.
Sehingga selanjutnya, hasil riset dapat dimanfaatkan oleh petani dan industri penangkar dan menjadi inovasi yang memberikan dampak lebih luas bagi sektor pertanian nasional.
Berdasarkan Peraturan Presiden nomor 78 tahun 2021, salah satunya memiliki tugas membantu Presiden di bidang penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan, serta invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran dan penyelenggaraan keantariksaan secara nasional yang terintegrasi.
Bidang Kesehatan khususnya termasuk dalam sembilan fokus bidang riset pada Keputusan Kepala BRIN nomor 104/I/HK/2023 tentang Percepatan Program Prioritas Riset Nasional tahun 2023-2024.
Temu bisnis kali ini adalah salah satu sarana bertemunya para periset BRIN dengan berbagai hasil riset dan inovasinya dengan pihak industri, dengan tujuan ada hasil-hasil riset dan inovasi yang dapat dikomersialisasikan oleh industri, selain itu juga peluang-peluang kerja sama dan kolaborasi riset antara BRIN dan Industri.