Polman (ANTARA) - Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka berkomitmen membantu hilirisasi industri getah pinus untuk membangun ekonomi daerah.
"Pemprov Sulbar berkomitmen membantu hilirisasi industri getah pinus yang dikembangkan PT Kencana Hijau Bina Lestari, dengan bersama dengan Pemerintah Kabupaten Polman, agar industri di sektor pertanian dapat terus berkembang dan mendukung pembangunan ekonomi daerah," kata Gubernur Sulbar, Suhardi Duka di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, hilirisasi getah pinus mulai dari proses pengolahan bahan mentah menjadi produk akhir atau setengah agar memiliki nilai tambah dan nilai jual yang lebih tinggi, akan didukung pemerintah untuk memperkuat industri dalam negeri.
Menurut dia, Pemprov Sulbar juga akan berkoordinasi dengan Pemprov Sulbar dalam mendukung program hilirisasi getah pinus agar dapat diwujudkan secara bersama, dan seluruh masalah yang dihadapi dalam pengembangan industrinya akan diselesaikan secara bersama.
"Pabrik industri getah pinus dipulau Sulawesi terdapat pada dua Provinsi yakni di Kabupaten Polman Provinsi Sulbar ini dan di Kabupaten Gowa Provinsi Sulsel," katanya.
Oleh karena itu, hilirisasi industri getah pinus harus dilaksanakan secara bersama oleh dua Provinsi yakni Sulbar dan Sulsel, sehingga pengembangan industri pinus tidak memiliki kendala seperti kekurangan bahan mentah untuk diproduksi.
"Pemprov Sulbar melakukan hilirisasi tiga komoditi, yakni beras, sawit dan getah pinus ini, yang nantinya akan diharapkan mendorong pembangunan ekonomi daerah apalagi hilirisasi sektor pertanian merupakan program pemerintah pusat yang mesti didukung pemerintah di daerah," katanya.
Manager PT Kencana Hijau Bina Lestari Iputu Gede menyampaikan akan mendukung hilirisasi industri getah pinus dengan terus mengembangkan industri getah pinus
Ia mengatakan, pabrik PT Kencana Hijau Bina Lestari, hanya menggunakan 15 persen kapasitas pabriknya untuk mengelola bahan baku getah pinus, sehingga masih dibutuhkan tambahan bahan baku getah pinus.
Sehingga ia berharap agar pengembangan pohon pinus menjadi prioritas pembangunan di sektor pertanian agar industri getah pinus tidak kehabisan bahan mentah dan terus dapat berproduksi.
Ia menyampaikan, perusahaannya telah mempekerjakan sekitar 118 orang tenaga kerja sehingga telah mendukung upaya pembangunan ekonomi daerah dan menekan angka kemiskinan dengan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.