Makassar (ANTARA) - Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Darwisman mengatakan pihaknya terus berupaya menggencarkan literasi dan inklusi keuangan yang secara nasional telah dicanangkan dengan nama Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN).
“Pencanangan GENCARKAN dengan tema ‘Masyarakat Cerdas Keuangan Menuju Indonesia Emas 2045’ dilaksanakan memperingati Hari Indonesia Menabung (HIM) Tahun 2024. Sekaligus mendorong literasi keuangan di seluruh Indonesia,” kata Darwisman di Makassar, Sabtu saat menyosialisasikan program OJK nasional di wilayah kerjanya yakni Sulsel dan Sulbar.
Dia mengatakan untuk Program GENCARKAN ini akan menyasar pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, anggota komunitas dan stakeholder lainnya.
Darwisman mengutip penegasan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar bahwa program GENCARKAN disiapkan sebagai upaya bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mengorkestrasi gerakan secara nasional guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Program GENCARKAN juga mengacu pada hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 yang diselenggarakan OJK bersama BPS yang menyebutkan tingkat inklusi keuangan di Indonesia saat ini sebesar 75,02 persen, sementara itu indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen.
Hasil SNLIK 2024 menunjukkan bahwa masih terdapat ruang untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.
“Kami meyakini bahwa penguatan keduanya adalah kunci untuk meningkatkan likuiditas dan pendalaman pasar, yang akan berdampak pada pengembangan sektor jasa keuangan, termasuk peningkatan penyaluran pembiayaan,” katanya.
Ia menambahkan, apabila hal itu terus didorong, maka diyakini akan memberikan daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi nasiona.
Selain itu, OJK juga terus berupaya menekan maraknya aktivitas keuangan ilegal dan judi online serta kelompok masyarakat rentan keuangan yang perlu mendapat perhatian khusus seperti kaum perempuan, pemuda dan pelajar, UMKM, masyarakat 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar), serta kelompok disabilitas dan pekerja migran Indonesia.
Untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang semakin progresif serta untuk melindungi masyarakat, diperlukan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan mulai Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan pelaku usaha jasa keuangan untuk berkolaborasi menjalankan GENCARKAN secara masif dan merata di seluruh daerah.