Makassar (ANTARA) - Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh menginstruksikan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) harus terlibat dalam menangani kasus yang sering terjadi di Indonesia sehingga masyarakat aman dari segala jenis perundungan atau bullying.
“Kita sebagai ASN dan KORPRI harus mampu memberikan kontribusi agar tempat pendidikan, kantor, menjadi tempat yang menyenangkan, tempat penuh kebahagiaan," ujarnya pada webinar KORPRI Menyapa Aparatur Sipil Negara (ASN) bertema ASN Lawan Bullying pada seri ke-77 secara virtual di Makassar, Kamis.
Pj Gubernur yang juga sebagai Ketua Umum KORPRI ini menjelaskan, bullying penting untuk dibahas karena sering terjadi di dunia kerja dan pendidikan
Apalagi praktek bullying atau perundungan bisa terjadi dimana saja, termasuk di tempat kerja yang akan berdampak dalam kinerja seseorang serta mengancam kesehatan fisik dan mental. Adapun perilaku yang tidak menyenangkan ini bisa terjadi pada siapapun alias tidak memandang gender.
Menurut dia, membahas satu topik yang sangat penting karena sebagian waktu kita di kantor atau biasa kita menyebut rumah kedua.
"Rumah kedua kita itu kantor atau sekolah bagi yang menempuh pendidikan. Jadi bagi siswa yang menempuh pendidikan sebagian waktunya dipakai di sekolah sehingga kasus bullying itu bisa terjadi," katanya.
Kemudian, Prof Zudan sangat prihatin terhadap banyaknya kasus tersebut di media sosial yang viral terjadi dalam dunia pendidikan baik di sekolah, kampus, pesantren dan kantor.
“Kita tentu ingat banyak diberitakan di berbagai media, banyak yang mendapatkan perundungan oleh senior yang menyebabkan kematian. Itu menjadikan kita harus berpikir ekstra untuk menjadikan tempat pendidikan menjadi tempat aman. Kita tidak ingin terulang kejadian yang banyak sekali kita dengar dan lihat di media,” ucapnya.
Prof Zudan berharap dengan adanya webinar ini para senior di setiap institut agar merangkul para juniornya sehingga kekerasan bisa terurai.
“Harapan saya, para senior di kantor dan rekan sejawat, senior di tempat pendidikan dalam posisi jabatan yang lebih tinggi, lebih banyak membantu untuk mewujudkan kerja yang menyenangkan dan mampu mendorong kinerja tinggi, dengan hati yang nyaman, suasana enak dan tentu ini perlu kesadaran batin yang harus dibangun,” ucapnya.
Ia mencontohkan, di dunia kantor para pimpinan wajib membahagiakan anak buahnya, serta melaporkan jika kekerasan itu terjadi. Begitupun dengan junior yang harus menghormati.
Hal ini, kata dia, perlu ada di setiap institusi untuk menangani kasus perundungan dan kekerasan sekecil apapun agar segera dilaporkan dan dilindungi pelapornya kemudian diberikan solusinya.
“Nah, ini yang perlu mencari solusi, di mana setiap kantor diberi ruang untuk menyelesaikan bila ada masalah kekerasan perundungan atau apapun peristiwa, siapapun nyaman melaporkan ke sana termasuk di sekolah ada unit agar siswa nyaman, di kampus juga demikian,” katanya.*
Berita Terkait
Puluhan lansia Ininnawa Binaan PKK Sulsel mengikuti wisuda
Minggu, 13 Oktober 2024 15:22 Wib
Pemprov Sulsel menggelar sunatan massal peringati HUT ke-355
Sabtu, 12 Oktober 2024 14:53 Wib
Pemprov Sulsel menciptakan ASN berintegritas melalui latihan kepemimpinan
Sabtu, 12 Oktober 2024 12:45 Wib
Pemprov Sulsel realisasikan pemberian bonus juara MTQ Nasional
Sabtu, 12 Oktober 2024 12:44 Wib
BI Sulsel menyediakan Rp12,38 miliar untuk Ekspedisi Rupiah Berdaulat
Sabtu, 12 Oktober 2024 0:08 Wib
KPU Sulsel siapkan 6.857.088 surat suara Pilgub 2024
Jumat, 11 Oktober 2024 18:05 Wib
Mentan salurkan bibit padi dan alsintan di Kabupaten Gowa senilai Rp65,4 miliar
Jumat, 11 Oktober 2024 18:00 Wib
Mentan menargetkan produksi beras di Sulsel 32 juta ton pada 2025
Jumat, 11 Oktober 2024 16:07 Wib