Maros (ANTARA) - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Maros Sulawesi Selatan dan Satuan Polisi Lalulintas (Satlantas) Polres setempat membagikan air bersih kepada masyarakat yang ada di Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros yang terdampak musim kemarau panjang (el nino).
"Musim kemarau yang selalu berdampak pada warga Bontoa Maros menjadi sasaran utama penyaluran air bersih di Maros bekerja sama dengan pihak Satlantas," kata Ketua Cabang PMII Kabupaten Maros Muh Haider Idris di Maros, Senin.
Dia menjelaskan, bantuan yang dikemas dalam aksi bakti sosial itu adalah bentuk dari keprihatinan pada warga yang kesulitan air bersih, sehingga mereka terpaksa harus membeli air bersih untuk dikonsumsi sehari-hari.
Menurut dia, untuk kebutuhan air Mandi Cuci dan Kakus (MCK) masih dapat mengambil air tanah baik yang ada di sekitar sawah maupun sumur yang masih ada airnya. Itupun harus jauh dari rumah.
"Kami prihatin karena warga yang hidupnya pas-pasan harus membeli air ke pedagang rata-rata Rp10 ribu - Rp20 ribu per hari," katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kasat Lantas Polres Maros, Iptu Kamaluddin mengatakan, kegiatan sosial ini dilakukan sebagai respons atas krisis air bersih yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Maros, khususnya di Desa Ampekale Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros Sulsel.
Kegiatan tersebut, katanya, juga dalam rangkaian HUT ke-69 Polisi Lalulintas. "Kami berharap kegiatan yang kami laksanakan dapat sedikit meringankan beban masyarakat yang terdampak agar dapat mengakses akses air bersih,” kata Kamaluddin.
Salah seorang warga Bontoa, Fatmawati mengatakan sangat mengapresiasi pihak PMII dan Polres Maros yang telah membantu menyalurkan air bersih saat aktivitas dapur meningkat antara lain menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Karena tradisi Maulid dengan memasak menu tertentu untuk peringatan Maulid, tentu membutuhkan air yang tidak sedikit untuk masak-masak dan sebagainya," katanya.