Penjabat (Pj) Unit Cagar Budaya Benteng Rotterdam, Leang-Leang, dan Leang Timpuseng Sulawesi Selatan, Rustan menyampaikan jumlah kunjungan pada tiga cagar budaya ini meningkat di atas 10 persen di 2024.
"Kunjungan di 2024 ini sudah di atas 10 persen. Itu sudah seluruhnya dari lokal dan mancanegara," kata dia di Makassar, Sabtu.
Berbeda dengan masa peralihan pasca COVID-19 yang peningkatan kunjungan mencapai 100 persen, khususnya di cagar budaya Leang-Leang, Kabupaten Maros pada 2023.
Lebih jelasnya jumlah pengunjung sampai dengan Oktober 2024 ini sebanyak 1.780 orang atau bertambah 480 orang dibanding periode yang sama tahun 2023 sebanyak 1.300 orang.
Rustan menyebut jumlah pengunjung dari mancanegara mengalami kenaikan pada tiga cagar budaya tersebut di 2024.
"Kalau kunjungan asing itu di 2024 sudah meningkat di angka 33 persen per 17 Oktober kemarin," kata dia.
Menurut Rustan terjadi perbedaan tren pengunjung di tiga cagar budaya ini, termasuk dari segi tujuan dan karakteristik pengunjung. Seperti di Leang Timpuseng, pengunjung yang datang hanya sekitar 20-30 orang pada tahun ini, namun mereka memiliki kualitas kunjungan yang lebih baik terkait hubungan kenegaraan.
Seperti sebelumnya, kata Rustan, salah satu Menteri Inggris bahkan berkunjung ke Leang Timpuseng tahun ini. Termasuk orang-orang Aborigin yang datang ke sana dan bercerita hubungan orang Aborigin dan Makassar sampai mereka bilang dia merasa pulang kampung dan senang.
"Leang Timpuseng memang kalau dari tampilan tidak menarik tapi dari kualitas kunjungan orang itu segmennya berbeda. Bukan karena mereka pejabat, tetapi ada hubungan yang terjalin semisal dari peneliti luar, arkeolog, Dubes Australia. Semua menyasar ke situ," ucap Rustan.