Maros (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan H. Ali Yafid membuka secara resmi bimbingan manasik haji Kabupaten Maros tahun 2025 yang diikuti oleh 295 jamaah calon haji.
"Kehidupan orang berhaji, tujuannya membuat tatanan masyarakat tenang dan damai. Kehidupan damai di tanah suci, itu saya harap bisa diaplikasikan di tanah air," ujarnya di Maros, Rabu.
Ali Yafid mengatakan para jamaah ketika berada di Padang Arafah, hanya mengenakan satu helai pakaian dan tanpa melihat status sosial, pangkat dan jabatan dari jamaah tersebut.
Ia menyatakan jika semua manusia mempunyai kesamaan di mata sang pencipta dan yang membedakan antara satu dan lainnya terletak pada keimanan dan ketakwaannya seseorang.
"Mau siapa pun, jabatannya, wajib pakaian ihram. Artinya, semua sama di hadapan Allah, yang membedakan iman dan takwa. Kalau pejabat, bantulah yang membutuhkan. Kalau kaya, bantu keluarga yang tidak mampu," katanya.
Ali Yafid pun menyampaikan jika berada di Mekah, setiap orang harus bisa saling membantu. Terutama bagi yang muda, membantu para lansia, apalagi di Kabupaten Maros juga akan memberangkatkan lansia seperti tahun sebelumnya memberangkatkan 3 orang.
Maka menurutnya, para jamaah haji harus mengerti perspektif sufistik berhaji yakni memburu kemabruran. Juga memenuhi syarat dan rukun haji, itu sudah makbul.
"Mabrur bukan di tanah suci, tapi di kampung kita setelah haji. Terwujud dalam perilaku yang baik dan membawa kebermanfaatan," terangnya.