Makassar (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat mengingatkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan antisipasi terkait dengan potensi daerah rawan bencana, khususnya menjelang arus mudik Lebaran 2025.
"Kami menerima kunjungan Kepala BMKG Pusat dan menerima data terkait potensi daerah rawan, khususnya untuk mudik Lebaran nanti," ucap Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman usai menerima rombongan BMKG Pusat di Makassar, Minggu.
"Seperti kita ketahui, di daerah utara Provinsi Sulawesi Selatan ini kemiringan medannya cukup ekstrem sehingga potensi longsor sangat besar," katanya.
Ia menjelaskan data tersebut sudah tersedia sejak enam hari, tiga hari bahkan seketika mulai terlihat sejak tiga jam hingga 30 menit sebelumnya. Dengan demikian, potensi bencana sudah dapat diketahui lebih awal.
Oleh karena itu, kata dia, dengan data yang diberikan BMKG, pemerintah dapat segera melakukan mitigasi melalui tim terpadu tanggap bencana.
Jufri menjelaskan data potensi longsor yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum agar alat berat dapat disiapkan di sekitar lokasi potensi longsor.
Selain itu, Dinas Perhubungan bersama polres setempat dapat melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup jalan untuk menghindari bencana bagi para pemudik.
"Kemudian BPBD dan Dinas Sosial juga dapat melakukan evakuasi jika terjadi longsor. Data ini sangat penting karena menyangkut keselamatan manusia," katanya.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa koordinasi ini dilakukan untuk kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem, terutama saat periode mudik Lebaran.
Wilayah Sulawesi Selatan bagian utara, seperti Toraja, Luwu, Enrekang, dan Bone, termasuk wilayah timur tenggara, katanya, memasuki puncak musim hujan pada Maret dan April 2025.
"Di wilayah utara, dikhawatirkan terjadi banjir bandang dan longsor, yang juga terdapat jalur mudik," ucapnya.