Mamuju (ANTARA) - Panita Khusus (Pansus) Ranperda Pemajuan Kebudayaan DPRD Provinsi Sulawesi Barat melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka menggali penyelenggaraan pemajuan kebudayaan di daerah itu.
"Kunjungan ini dilakukan sebagai upaya dalam memperkaya substansi Ranperda tentang Penyelenggaraan Pemajuan Kebudayaan," kata anggota Pansus Pemajuan Kebudayaan DPRD Sulbar Usman Suhuria, melalui rilis yang diterima Antara, di Mamuju, Selasa.
Anggota pansus lainnya yang turut hadir dalam kegiatan itu, di antaranya Samsul Samad, Gusrinaldy, Daud Tandi Arruan, Arwi, Fadhily, Haeruddin dan Sabar Bidiman, Jalaludin.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Pansus DPRD Sulbar diterima Kepala Bidang Sejarah dan Cagar Budaya Disbudpar Sulsel Purmawati.
Dalam pertemuan tersebut, Kabid Sejarah dan Cagar Budaya Disbudpar Sulsel Purmawati memaparkan program dan kebijakan yang telah diterapkan dalam upaya pemajuan kebudayaan di Sulsel.
"Kunjungan kami ini juga bertujuan mendapatkan masukan dan berbagai pengalaman dalam penyusunan Ranperda tentang Penyelenggaraan Pemajuan Kebudayaan yang telah dilaksanakan Disbudpar Sulsel," ujar Usman Suhuria.
Pada pertemuan antara Pansus DPRD Sulbar dengan Disbudpar Sulsel itu, membicarakan berbagai aspek, terutama terkait objek pemajuan kebudayaan yang telah ditetapkan.
Begitu juga dengan upaya pelestarian warisan budaya, serta bagaimana menginventarisir budaya-budaya yang ada di masyarakat untuk dikembangkan dan dicatat sebagai warisan budaya.
Kunjungan ke Disbudpar Sulsel kata Usman Suhuria, dilakukan sebagai upaya dalam memperkaya substansi Ranperda tentang Penyelenggaraan Pemajuan Kebudayaan.
"Juga diharapkan ranperda yang sementara dibahas ini dapat lebih komprehensif dalam upaya memajukan serta dapat menjawab tantangan dalam pelestarian kebudayaan di masa mendatang," terang Usman Suhuria.
Usman Suhuria berharap, kunjungan itu dapat memperkuat hubungan antar-provinsi dalam upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan.
"Kebudayaan yang ada di Sulbar dan Sulsel memiliki kesamaan dan hubungan yang erat, walaupun dengan istilah dan bahasa yang berbeda. Hal ini akan menjadi bahan dan referensi kami dalam menyusun dan merumuskan kebijakan dalam pemajuan kebudayaan," terangnya.