Pekanbaru, (ANTARA) - Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau memantau aktivitas seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) jantan di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.
Kepala BBKSDA Riau Supartono saat dikonfirmasi di Pekanbaru, Kamis mengatakan pihaknya memasang kandang dan kamera jebak di lokasi kejadian. Hal tersebut setelah adanya laporan sapi warga yang diserang pada Senin lalu (30/6).
"Hasil kamera jebak terekam seekor harimau sumatera jantan yang berusia dewasa. Namun satwa tersebut belum berhasil masuk ke kotak perangkap lantaran diduga kotak kurang besar," katanya.
Selain itu, diketahui harimau yang tertangkap kamera ini sudah pernah terekam oleh pihaknya sebelumnya dan diidentifikasi dengan nama Sampale.
Namun begitu lanjutnya satwa ini terdeteksi di wilayah Kerumutan di mana lokasi tersebut memang berada di wilayah jelajah harimau sumatera dan populasinya memang cukup banyak.
"Lantaran ia melihat sapi di wilayah jelajahnya maka satwa memangsa hewan ternak tersebut," tuturnya.
Dikatakannya, terkait konflik satwa berbadan loreng tersebut dengan manusia beberapa waktu lalu, BBKSDA Riau menilai kejadian ini dilakukan oleh dua individu berbeda.
Ia mengimbau warga untuk tidak panik dan diharapkan beraktivitas secara kelompok. Supartono juga mengingatkan warga tak keluar di waktu harimau aktif keluar yaitu sore hingga malam, dan mengandangi hewan ternak.
Sebelumnya pada Hutan Kerumutan juga dilaporkan harimau menerkam seorang pekerja hingga tewas. Korban Hadito tewas saat buang air tak jauh dari tempat tinggalnya di semak-semak yang berjarak sekitar 15 meter dari lokasi "camp" terapung (Camp Mobile), Selasa malam (24/6).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BB KSDA Riau pantau aktivitas harimau sumatera jantan di Pelalawan