Mamuju (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman didampingi Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka mencanangkan Kabupaten Majene sebagai daerah sentra produksi penghasil bawang.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berkomitmen mendukung dan akan membantu pengembangan Kabupaten Majene menjadi penghasil bawang dalam kunjungannya di Sulbar, Sabtu.
Ia mengatakan, upaya menjadikan Kabupaten Majene menjadi penghasil bawang akan dipercepat, agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan bawang di wilayah kawasan Indonesia Timur.
Menurut dia, pengembangan Majene sebagai kawasan hortikultura atau menjadikannya sebagai Kabupaten penghasil bawang, sangat potensial karena didukung iklim yang bagus.
"Majene akan mampu seperti Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat, daerah itu mengembangkan dan bawang 13 ribu hektare sehingga Kabupaten Majene juga akan dibantu agar mampu mengembangkan bawang hingga 100 hektare tahun ini," katanya.
Mentan mengatakan, bawang merah yang telah dihasilkan kabupaten Majene memiliki kualitas dan potensi yang unggul sehingga layak untuk dikembangkan.
"Kualitas dan rasa bawang Majene yang sangat baik, mirip dengan bawang merah yang dihasilkan kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, letak geografis kabupaten Majene juga strategis sehingga akan memasok kebutuhan kawasan Indonesia Timur dan bahkan Kalimantan," katanya.
Ia mengatakan, akan dibangun lahan pembibitan bawang di Majene hingga 20 hektare, dan disertai bantuan pompa irigasi dan alat mesin pertanian (alsintan), yang pembangunannya akan dilaksanakan bertahap hingga empat tahun ke depan.
Data Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan bahwa Indonesia telah swasembada bawang merah konsumsi sejak 2016.
Pada tahun 2024, produksi bawang merah mencapai 2,08 juta ton (konde basah) atau sekitar 1,35 juta ton rogol kering panen, melebihi kebutuhan nasional sebesar 1,2 juta ton, sehingga Indonesia memiliki surplus sekitar 150 ribu ton per tahun.
Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, menyatakan, Pemprov Sulbar juga akan berkomitmen meningkatkan sektor pertanian di Majene dengan membangun sumber daya pertanian.
"Bawang merah, kini menjadi potensi unggulan Majene, menggantikan dominasi kelapa yang sebelumnya menjadi tulang punggung pertanian di wilayah Majene," katanya.
Gubernur mengatakan, selain bawang merah dan kelapa dalam, sektor unggulan di Majene juga terdapat pada sektor peternakan kambing dan sektor perikanan dan kelautan.
Ia berharap, dengan pembangunan sektor pertanian perikanan dan peternakan di Kabupaten Majene, dapat menekan angka kemiskinan yang mencapai 14 persen.

