Gowa (ANTARA) - Sejumlah kaca jendela fasilitas ruangan belajar pecah hingga rusak dampak dari bentrokan mahasiswa yang saling lempar batu antara Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) dengan Fakultas Syariah dan Hukum, di Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Ada beberapa fasilitas rusak termasuk kaca jendela. Pemicunya kejadian tadi subuh, ada mahasiswa ditikam, tapi pelakunya bukan mahasiswa," ujar Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Makassar Prof Muhammad Halifah Mustamin kepada wartawan di kampus setempat, Jumat.
Ia menjelaskan, dugaan sementara bentrokan mahasiswa antardua fakultas ini dipicu informasi yang salah. Kabar yang beredar bahwa mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum yang menikam korban RA (20) mahasiswa Fakultas Saintek, padahal bukan.
Kejadian itu pada subuh, di hari ketiga masa Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025 Mahasiswa Baru (Maba). Korban mengalami luka tusuk pada bagian perut. Beruntung cepat ditangani pihak rumah sakit sehingga jiwanya selamat.
Saat ditanyakan siapa yang menyebarkan informasi salah kepada mahasiswa sehingga terjadi tawuran antara kedua fakultas tersebut di halaman kampus setempat, kata dia, tidak mengetahui secara pasti.
"Kita tidak tahu bagaimana-bagaimana isunya dan seterusnya. Untungnya Maba sudah kita pulangkan di awal. Kita tidak tahu siapa dengan siapa, ini agak susah diurai (pemantiknya)," tutur Halifah kepada wartawan siapa penyebar informasi tersebut.
Menurut dia, pemicu awal memang terjadi insiden penikaman terhadap korban pada Jumat (29/8) subuh dan saat itu korban RA sebagai panitia pelaksana PBKA 2025. Kejadian tersebut bukan dalam kampus.
"Pemicu awalnya itu tadi (ditikam) setelah shalat subuh. Maba sudah masuk, kemudian itu terjadi. Dan itu bukan di dalam kampus, tapi di luar kampus kejadiannya, itu pertama," tuturnya.
"Kedua, faktanya, dia (korban) salah satu panitia yang ditikam dari Fakultas Saintek. Yang menikam juga sudah ditangkap, diamankan oleh polisi dan itu bukan mahasiswa UIN. Belakang berkembang informasi salah, inilah terjadi," ucapnya menjelaskan.
Sebelumnya, bentrokan antarmahasiswa ini pecah menjelang petang. Mahasiswa dari dua fakultas ini saling serang dengan lemparan batu serta ada pula membawa bambu. Satpam kampus bersama aparat kepolisian akhirnya berhasil meredam mereka. Beruntung, tidak ada korban jiwa usai bentrokan tersebut.
Sejauh ini, pihak Kampus UIN Alauddin Makassar sedang melakukan investigasi menelusuri siapa yang menyebarkan informasi yang tidak sesuai fakta, sehingga terjadi kesalahpahaman yang berujung bentrokan dan merusak nama baik kampus.

