Mamuju (ANTARA Sulbar) - Kalangan akademisi ikut menyarankan agar fase tumbuh kembang anak perlu mendapat perhatian serius dari kedua orang tuanya.
"Anak usia 0 hingga 6 tahun memiliki fase tumbuh kembang yang berbeda-beda. Dalam melewati setiap fase tersebut dengan normal, orang tua mesti lebih peka melihat pertumbuhan dan perkembangan anak," kata Dosen Ilmu Keluarga, Fakultas Ekologi Manusia di Institut Pertanian Bogor (IPB), Nur Islamiah saat membawakan materi dalam kegiatan pelatihan "Capacity Building" di salah satu hotel di Mamuju, Selasa.
Nur Islamiah mengatakan, ada tugas-tugas anak yang harus diselesaikan dalam setiap fase tumbuh kembang anak.
"Jika masa fase itu tidak tuntas maka perkembangan anak akan tergolong lambat. Dengan demikian, secara otomatis, tugas pada fase selanjutnya juga akan lambat," terangnya.
Misalkan kata dia, usia anak yang mulai dapat berjalan itu antara sebelas sampai limabelas bulan. Kalau difase itu tugasnya tidak selesai, berarti tugas perkembangan anak itu terlambat, dengan begitu kedepan pasti akan lambat semua.
"Kita perlu pelajari ini agar kita bisa peka atau sensitif melihat tumbuh kembang anak, sehingga dapat lebih cepat mencari solusi atas kelambatan tumbuh kembang anak. Salah satunya dengan berkonsultasi pada dokter ahli anak," papar Islamiah.
Masa perkembangan anak, harus menguasai sesuatu pada periode tertentu, apabila tidak diselesaikan maka akan kesulitan untuk mengejar pada tahap selanjutnya.
Olehnya itu harus distimulasi lebih lanjut, sehingga apa yang terlambat itu dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam kesempatan itu, Alumnus Psikolog Klinis Anak Universitas Indonesia ini juga menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak memiliki arti dan pola yang berberda.
"Pertumbuhan adalah pola perubahan fisik secara kuantitatif yang mencakup tinggi badan, berat badan, jumlah, dan perkembangan lain yang dapat dilihat secara kasat mata. Selain orang tua, pertumbuhan anak dipantau oleh bidan dalam kegiatan posyandu," ujarnya lagi.
Sedangkan perkembangan anak adalah pola perubahan secara kualitatif, tidak dapat dinilai hanya dengan kasat mata, tetapi memperhatikan perilaku anak, cara komunikasi, bersosialisasi, cara berfikir, kemandirian dan perilaku lainnya.
Berita Terkait
Forkesi Chapter Makassar mengedukasi tumbuh kembang anak
Sabtu, 4 Mei 2024 18:07 Wib
Peran orang tua penentu tumbuh kembang anak dalam mencegah stunting
Jumat, 26 Januari 2024 5:29 Wib
23 orang tewas akibat ledakan pabrik kembang api di Thailand
Jumat, 19 Januari 2024 6:23 Wib
Gubernur Sulbar melarang pesta kembang api saat Natal dan tahun baru
Jumat, 22 Desember 2023 0:18 Wib
Polda Sulbar kerahkan 195 personel pengamanan Natal 2023 dan tahun baru 2024
Kamis, 21 Desember 2023 13:31 Wib
BKKBN meluncurkan Kartu Kembang Anak versi baru
Kamis, 2 November 2023 19:43 Wib
Ahli Utama BKKBN tekankan peran penting ayah pada tumbuh kembang anak
Sabtu, 23 September 2023 23:18 Wib
Pesta kembang api menyambut Tahun Baru 2023 di Makassar
Minggu, 1 Januari 2023 6:51 Wib