Guru-Pelajar Malaysia Ikuti Pelatihan Seni Budaya Indonesia
Kuala Lumpur (Antara Sulsel) - Sebanyak 70 guru dan pelajar sejumlah sekolah di Malaysia mengikuti pelatihan seni dan budaya yang diselenggarakan Atase Pendidikan dan Kebudayaan serta Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Sabtu.
Acara yang berlangsung di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) tersebut dibuka oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Ari Purbayanto, Sekretaris II Fungsi Pensosbud, Stania Puspawardani dan Kepala SIKL, Drs Agustinus Suharto MPd.
Para peserta mendapatkan pelatihan tentang angklung, gamelan, tari dan membatik di SIKL mulai 29 Juli 2017 hingga 6 September 2017 dari para pelatih yang berasal dari guru-guru sekolah tersebut.
Peserta "workshop" di antaranya dari Sekolah Menengah (SM) Sains Seri Puteri, Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Seri Bintang Utara, SM Sains Alam Shah, Sekolah Kebangsaan (SK) Setia Wangsa, Aswara, SK Seri Bintang Utara, Islamic International School.
"Bagi saya ini menarik lah, sebab kita boleh belajar Indonesia punya budaya. Saya nanti belajar angklung, tadi sudah mendapat cerita sejarah angklung. Besok baru belajar," ujar guru dari SK Seri Bintang Utara, Nik Nur Khalidah Bt Nik Ahmad Saidee.
Khalidah mengatakan dirinya juga pertama kali berkunjung ke SIKL dan nampak ada perbedaan dari sekolah tersebut.
SK Seri Bintang Utara mengirim enam orang guru. Lima orang belajar angklung, sedangkan satu orang belajar membatik.
"Penyelenggaraan pelatihan ini untuk memberikan pemahaman terhadap seni dan budaya Indonesia melalui gamelan, angklung, seni tari dan seni membatik kepada generasi muda (Y-Generation) Malaysia yaitu pelajar sekolah menengah dan mahasiswa Malaysia," tutur Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Ari Purbayanto.
Dia mengatakan kegiatan ini diikuti sebanyak 70 orang peserta yang akan menjalani pelatihan selama sepuluh kali pertemuan diakhiri dengan pentas kemampuan peserta bersama seniman angklung dari Indonesia pada acara penutupan pelatihan di MATIC Kuala Lumpur.
Ketua Panitia, Nunik Heri Wahyuni SPd MA mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah pelatih dari SIKL sesuai bidang masing-masing untuk memberi pelatihan.
Untuk guru gamelan, Djamal Bakir BA, guru angklung, Drs Moch Dadang Soleh MEd, guru tari, Aan Mulyani SPd dan pelatih batik, Andik Setiawan SPd.
Acara yang berlangsung di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) tersebut dibuka oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Ari Purbayanto, Sekretaris II Fungsi Pensosbud, Stania Puspawardani dan Kepala SIKL, Drs Agustinus Suharto MPd.
Para peserta mendapatkan pelatihan tentang angklung, gamelan, tari dan membatik di SIKL mulai 29 Juli 2017 hingga 6 September 2017 dari para pelatih yang berasal dari guru-guru sekolah tersebut.
Peserta "workshop" di antaranya dari Sekolah Menengah (SM) Sains Seri Puteri, Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Seri Bintang Utara, SM Sains Alam Shah, Sekolah Kebangsaan (SK) Setia Wangsa, Aswara, SK Seri Bintang Utara, Islamic International School.
"Bagi saya ini menarik lah, sebab kita boleh belajar Indonesia punya budaya. Saya nanti belajar angklung, tadi sudah mendapat cerita sejarah angklung. Besok baru belajar," ujar guru dari SK Seri Bintang Utara, Nik Nur Khalidah Bt Nik Ahmad Saidee.
Khalidah mengatakan dirinya juga pertama kali berkunjung ke SIKL dan nampak ada perbedaan dari sekolah tersebut.
SK Seri Bintang Utara mengirim enam orang guru. Lima orang belajar angklung, sedangkan satu orang belajar membatik.
"Penyelenggaraan pelatihan ini untuk memberikan pemahaman terhadap seni dan budaya Indonesia melalui gamelan, angklung, seni tari dan seni membatik kepada generasi muda (Y-Generation) Malaysia yaitu pelajar sekolah menengah dan mahasiswa Malaysia," tutur Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Ari Purbayanto.
Dia mengatakan kegiatan ini diikuti sebanyak 70 orang peserta yang akan menjalani pelatihan selama sepuluh kali pertemuan diakhiri dengan pentas kemampuan peserta bersama seniman angklung dari Indonesia pada acara penutupan pelatihan di MATIC Kuala Lumpur.
Ketua Panitia, Nunik Heri Wahyuni SPd MA mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah pelatih dari SIKL sesuai bidang masing-masing untuk memberi pelatihan.
Untuk guru gamelan, Djamal Bakir BA, guru angklung, Drs Moch Dadang Soleh MEd, guru tari, Aan Mulyani SPd dan pelatih batik, Andik Setiawan SPd.