Jakarta (Antara Sulsel) - Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) Dyah Nastiti mengatakan, BI bersama media selaku mitranya, kini harus menghadapi "digital natives" yang menjadi penerima informasi.
"Generasi muda kita saat ini makin cerdas-cerdas, dari hasil penelitian diketahui generadi `digital natives` ini lahir dan dibesarkan di era digital tentunya cara memahami informasi dan berkomunikasinya berbeda dengan generasi sebelumnya," kata Dyah pada Pelatihan Wartawan Daerah 2017 yang digelar BI di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, kondisi itu mau tidak mau harus dihadapi semua pihak, termasuk BI yang mengawal kebijakan moneter dan advokasi keuangan di kalangan masyarakat. Kondisi serupa juga dialami media selaku mitra BI.
Alasannya, "digital natives" tersebut yang memiliki ciri-ciri terbiasa "multitasking" setidaknya telah mempengaruhi penurunan konsentrasi otaknya menurun sekitar 50 persen dibanding kondisi normal.
"Tantangannya saat ini, bagaimana menginfomasikan ke para "mulitasking" ini, agar kebijakan menyangkut keuangan dan kondisi ekonomi dapat diterima dengan baik," katanya.
Hal itu dinilai penting, karena merekalah yang trend dari penduduk yang akan menjadi objek dan subyek kebijakan BI. Berkaitan dengan hal itu, maka perlu berpikir keras agar BI dan media bersama-sama membantu penyebarluasan kebijakan pemerintah pada publik yang merupakan generasi "digital natives".
Sebagai gambaran, "digital natives" ini rata-rata menghabiskan waktu sebanyak 3 jam 44 menit per hari untuk menggunakan "smart phone", sementara untuk membaca artikel panjang menjadi tantangan bagi media, karena kecenderung kelompok tersebut lebih memilih gambar.
"Memahami gambar cuma butuh waktu 25 detik, kalau baca peragraf yang terdiri dari 20 - 25 kata butuh waktu 6 menit. Jadi dengan waktu yang sama itu sudah bisa memahami 24 gambar," katanya.
Karena itu, lanjut dia, kondisi itu digambarkan dengan semboyan "a picture againts a thousand words". Dengan demikian, patutlah berkomunikasi dengan generasi muda atau generasi digital dengan lima kunci utama.
Kelima kunci komunikasi itu adalah short (singkat), concise (dalam dan tajam), memiliki hyperlink, opini dan menggunakan `keywords" yang sangat tepat.
Dyah mengatakan, wajar jika muncul dengan infografis untuk membantu mempermudah media dalam menjelaskan suatu tulisan. Hanya saja, itu diakui belum cukup untuk dapat berkomunikasi dan membantu pemahaman kalangan muda yang menjadi bonus demografi masa depan.
Pada Pelatihan Wartawan Daerah 2017 yang diselenggarakan BI di Jakarta ini, turut menghadirkan sejumlah pembicara diantaranya Ekonomis BI Yoga Affandi, Iskandar Simorangkir dari Menko Perekonomian, ekonom Lana Sulistianingsih dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Berita Terkait
Pupuk Indonesia menyalurkan bantuan 80 ton beras untuk korban banjir di Sulsel
Jumat, 10 Mei 2024 12:21 Wib
Pesan Presiden FIFA pada Indonesia: Banggalah dengan timnas Anda
Jumat, 10 Mei 2024 12:07 Wib
Lupakan tiket Olimpiade Paris, mari fokus ke Piala Dunia 2026
Jumat, 10 Mei 2024 8:15 Wib
BMKG prakirakan mayoritas wilayah Indonesia cerah berawan pada Jumat
Jumat, 10 Mei 2024 8:13 Wib
Ketum PSSI Erick Thohir berterima kasih atas perjuangan timnas Indonesia U-23
Jumat, 10 Mei 2024 8:05 Wib
Shin Tae-yong dapat kartu merah setelah protes ke wasit
Kamis, 9 Mei 2024 23:24 Wib
Timnas Indonesia gagal amankan tiket ke Olimpiade Paris 2024
Kamis, 9 Mei 2024 23:23 Wib
Pratinjau Indonesia vs Guinea dalam memperebutkan tiket ke Olimpiade 2024
Kamis, 9 Mei 2024 17:04 Wib