Mamuju (ANTARA) - Pemerintah mengandalkan bidan desa turunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian noenatal (AKN) atau kematian bayi sebelum umur satu bulan serta upaya tanggulangi stunting (kekerdilan).
"Saat ini pemerintah pusat terus berupaya menurunkan AKI dan AKN dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan kesehatan," Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Kirana Pritasari di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan, pemerintah pusat akan mengandalkan bidan desa dalam upaya menekan AKI dan AKN.
"Pemerintah pusat maupun pemerintah di daerah telah berupaya meningkatkan kemampuan puskesmas serta rumah sakit dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak," katanya.
Selain itu juga meningkatkan kemampuan bidan di tingkat desa sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan ibu dan anak.
"Rumah sakit puskesmas dan bidan desa harus bisa memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat, sehingga akses masyarakat mudah mendapatkan pelayanan kesehatan dan tidak terkendala biaya," katanya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Sulbar Indahwati Nursyamsi juga mengatakan dalam upaya menurunkan AKI dan AKN bukan hanya tugas dari pemerintah pusat namun juga merupakan tanggung jawab pemerintah, provinsi, kabupaten dan kota dengan terus meningkatkan pelayanan masyarakat.
Berita Terkait
Dinkes Sulbar minta puskesmas menerapkan Integrasi Layanan Primer
Sabtu, 25 November 2023 0:30 Wib
IDI: Surat keterangan sehat/sakit hanya bisa dikeluarkan dokter dan bidan
Rabu, 28 Desember 2022 6:26 Wib
Polisi tangkap dua bidan terlibat aborsi anak bawah umur
Senin, 3 Oktober 2022 14:44 Wib
Seorang bayi perempuan diperkirakan berusia dua hari dibuang di Ancol
Selasa, 13 September 2022 10:34 Wib
Bupati Pangkep minta bidan tingkatkan pelayanan
Jumat, 10 Juni 2022 20:42 Wib
Kepala BKKBN: Bidan penentu keberhasilan penanganan stunting
Jumat, 27 Mei 2022 9:50 Wib
BNI Berbagi menyalurkan bantuan untuk perawat dan bidan
Sabtu, 22 Januari 2022 19:04 Wib
BPBD Polewali Mandar serahkan 375 APD untuk bidan desa
Jumat, 3 September 2021 20:47 Wib