Jakarta (ANTARA) - Perusahaan jaringan bioskop PT Cinemaxx Global Pasifik mengumumkan rebranding dan akan beroperasi di bawah merek serta identitas baru bernama Cinepolis.
"Kami sangat senang dan bangga membawa merek Cinepolis ke Indonesia," kata Direktur Eksekutif Cinepolis Indonesia Brian Riady di sela-sela peluncurannya di Cinepolis Pejaten Village, Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Brian menilai keputusan rebranding Cinemaxx ke rantai bioskop asal Meksiko itu menjadi semangat baru untuk ikut berkontribusi bagi inovasi sinema di dunia, termasuk Indonesia.
Sementara Managing Director of Asia and Middle East Cinepolis, Javier Sotomayor mengatakan bahwa pertumbuhan dan minat masyarakat Indonesia terhadap film, baik nasional dan internasional terus bertumbuh.
"Dengan pertumbuhan minat film yang tinggi, ditambah dengan pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, kami yakin Cinepolis di Indonesia juga dapat turut tumbuh bersama," ujar Sotomayor.
Pria berkebangsaan Meksiko itu menilai, semua faktor tersebut menjadikan Indonesia sebagai satu dari 18 negara yang disinggahi Cinepolis dan pihaknya ingin menjalin hubungan ini dengan baik.
"Jadi dari beberapa faktor tersebut, membuat kami yakin bahwa pertumbuhan ini akan terus berlanjut," kata Sotomayor.
Terlebih, kami sudah lama ingin berinvestasi di Indonesia, dan sekarang kita di sini, sangat bahagia bisa meresmikannya bersama-sama," ujarnya melanjutkan.
Sementara itu, Cinepolis secara resmi telah mengganti seluruh rantai bioskop Cinemaxx menjadi namanya pada Desember. Terdapat beberapa pembaharuan dari merek sebelumnya ke yang saat ini.
Cinepolis mengklaim bahwa bioskopnya adalah bioskop pertama di Indonesia yang menampilkan sistem proyeksi "Laser RGB" di semua auditorium, menghadirkan kualitas gambar yang sangat cerah dan realisme gambar.
Bioskop ini juga menawarkan dua auditorium bioskop bersusun yang dirancang dengan memadukan tempat duduk reguler dengan tempat duduk Cinepolis VIP di auditorium yang sama.
"Selain bioskop VIP, dalam waktu dekat kami akan meluncurkan format layar besar Macro XE, memperluas konsep bioskop ramah anak, dan memasang Iebih banyak layar "JOMO" yang dirancang untuk menarik anak muda,” kata Sotomayor.