Pemkot Makassar tertarik gunakan bus willler Jepang untuk transportasi massal
Jadi saya kira bus willler asal Jepang ini memungkinkan untuk diterapkan
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar tertarik dengan tawaran penggunaan bus willler asal Jepang sebagai alat transportasi massal di kota tersebut.
Penjabat Wali Kota Makassar M Iqbal Suhaeb mengatakan Dinas Perhubungan Makassar rencananya melihat penerapan bus willler asal Jepang itu di Thailand dan Vietnam.
"Jadi saya kira bus willler asal Jepang ini memungkinkan untuk diterapkan (di Makassar). Namun sebelumnya, kami akan melihat dulu contohnya di Thailand dan Vietnam," katanya.
Ia menjelaskan, bus willler merupakan sistem pengangkut massal dari pintu ke pintu. Artinya bus ini akan berhubungan atau digabungkan dengan kendaraan yang berukuran kecil.
"Jadi kemungkinan bisa diadopsi di Makassar. Dishub rencana mempelajari nanti," katanya.
Selain bus willer asal Jepang, Konferensi Internasional Kota Cerdas (Smart City) di Makassar, Sulsel, 27-28 Februari 2020 juga menghasilkan agenda kerja sama dengan pihak Nippon Koei dalam membantu pembangunan infrastruktur di Makassar.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, seminar kota pintar itu merupakan lanjutan dari berbagai kegiatan berskala internasional terkait "smart city" dan dihadiri berbagai kelompok ahli termasuk bidang transportasi dan komunikasi dan juga ahli lainnya.
Perwakilan JASCA, Human Corporatin, Gen Takahashi menjelaskan, JASCA berupaya agar "smart city" dapat dikembangkan dengan baik di Makassar. Perusahaan Jepang yang hadir memiliki teknologi dan solusi.
Penjabat Wali Kota Makassar M Iqbal Suhaeb mengatakan Dinas Perhubungan Makassar rencananya melihat penerapan bus willler asal Jepang itu di Thailand dan Vietnam.
"Jadi saya kira bus willler asal Jepang ini memungkinkan untuk diterapkan (di Makassar). Namun sebelumnya, kami akan melihat dulu contohnya di Thailand dan Vietnam," katanya.
Ia menjelaskan, bus willler merupakan sistem pengangkut massal dari pintu ke pintu. Artinya bus ini akan berhubungan atau digabungkan dengan kendaraan yang berukuran kecil.
"Jadi kemungkinan bisa diadopsi di Makassar. Dishub rencana mempelajari nanti," katanya.
Selain bus willer asal Jepang, Konferensi Internasional Kota Cerdas (Smart City) di Makassar, Sulsel, 27-28 Februari 2020 juga menghasilkan agenda kerja sama dengan pihak Nippon Koei dalam membantu pembangunan infrastruktur di Makassar.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, seminar kota pintar itu merupakan lanjutan dari berbagai kegiatan berskala internasional terkait "smart city" dan dihadiri berbagai kelompok ahli termasuk bidang transportasi dan komunikasi dan juga ahli lainnya.
Perwakilan JASCA, Human Corporatin, Gen Takahashi menjelaskan, JASCA berupaya agar "smart city" dapat dikembangkan dengan baik di Makassar. Perusahaan Jepang yang hadir memiliki teknologi dan solusi.