Mamuju (ANTARA News) - Badan Narkotika Provinsi Sulawesi Barat, meningkatkan kewaspadaannya terhadap pencegahan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang (Narkoba) dengan menyebarkan stiker hingga ke wilayah pelosok desa yang ada di wilayah itu.
Kepala Badan Narkotika Provinsi (BNP) Sulawesi Barat (Subar), dr.H. Andi Munasir Ma'moer, M.Kes di Mamuju, Jum'at, mengatakan, upaya sosialiasi pencegahan penyalahgunaan narkoba bukan hanya tertuju pada masyarakat yang ada di kota, namun juga dilakukan sosialisasi hingga ke wilayah pelosok desa, sehingga daerah ini bebas dari penyalahgunaan barang haram tersebut.
"Memang penggunaan narkoba cenderung terjadi di wilayah perkotaan. Namun, antisipasi tersebut juga perlu dilaksanakan di wilayah pedesaan sehingga daerah ini "higienis" dari penggunaan narkoba terhadap masyarakat di daerah ini," jelasnya.
Ia mengemukakan, upaya sosialisasi dengan menyebarkan ribuan stiker yang diberikan terhadap 12 fasilitator komunitas program "Bangun Mandar" salah satu gagasan yang dicanangkan oleh gubernur Sulbar, H. Anwar Adnan Saleh di tahun 2010 ini untuk percepatan pembangunan desa mandiri berbasis masyarakat.
"Penyerahan sticker tersebut diberikan kepada 12 fasilitator komunitas melallui oleh supervisior Bangun Mandar Kabupaten Mamuju Utara untuk kemudian didistribusikan di desa masing-masing sasaran program Bangun Mandar ini," ungkapnya.
Dikatakannya, sosialisasi melalui stiker yang disebarkan ke wilayah pelosok desa tersebut salah satu bagian BNP Sulbar dalam mendukung suksesnya program pemerintah daerah yang saat ini sudah menjadi program nasional oleh Kementerian Percepatan Daerah Tertinggal.
"BNP Sulbar juga akan memberikan andil dalam program Bangun Mandar, untuk menyentuh 66 desa tertinggal di Sulbar melalui sosialisasi pencegahan narkoba melalui penyebaran 1000 stiker hingga ke desa-desa tersebut dan beberapa desa lainnya," ujarnya.
Munasir menambahkan, meski institusi yang dipimpinnya masih terbatas anggaran pembiayaan untuk kegiatan sosialisasi pencegahan narkoba, namun sekecil dana tersebut tetap dimaksimalkan secara optimal.
"Kita berharap, BNP Sulbar pada tahun anggaran 2011 juga mendapat anggaran gemuk melalui APBD sehingga program-program bisa berjalan lebih optimal lagi," katanya. (T.KR-ACO/S025)Â