Makassar (ANTARA Sulsel) - Hujan yang mengguyur Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak pagi hingga sore hari mendatangkan berkah bagi jasa ojek payung.
Pemantauan di Mall Panakkukang Makassar, Rabu, puluhan ojek payung menawarkan jasanya kepada pengunjung yang akan belanja maupun yang akan meninggalkan tempat tersebut.
Suriadi (15), pekerja ojek payung yang tinggal di Pampang Makassar mengatakan, hingga siang ini ia telah mengantongi upah Rp30.000.
"Kalau hujan turun hingga malam saya bisa mengantongi Rp100.000/hari," katanya.
Menurut dia, profesi ini ia jalani hanya pada musim hujan, sedang profesi utamanya sebagai pemulung, karena kalau cuaca cerah tidak mungkin orang memakai jasanya.
Bermodalkan dua payung besar yang berwarna-warni, ia menawarkan kepada pengunjung yang datang maupun yang akan meninggalkan mall tersebut.
"Bu, payung bu...hanya seribu rupiah," teriaknya kepada seorang ibu yang sedang menjinjing barang belanjaan keluar dari mall.
Tarif yang dikenakan kepada pengunjung hanya Rp1000 sekali jalan, tetapi ada kalanya dibayar Rp3000 bahkan sampai Rp5000, katanya seraya menambahkan, biar kehujanan yang penting dapat uang.
Sejak orang tuanya bercerai, anak ketiga dari enam bersaudara ini terpaksa membantu ibunya mencari nafkah sehingga bangku sekolah tidak pernah ia rasakan.
"Sejak kecil hingga sekarang saya tidak merasakan bangku sekolah," ujarnya lirih.
Iwan, pekerja ojek payung lainnya yang tinggal di jalan Pettarani, menjalani profesi ini sebagai tambahan pendapatan.
"Kalau lagi hujan saya lebih senang bekerja ojek payung ketimbang mengayuh becak," katanya seraya menambahkan, hanya sekitar tiga jam bisa mengantongi Rp30.000/hari.
(T.PK-AAT/Z002)

