Naypyidaw (ANTARA) - Militer Myanmar akhir pekan lalu melancarkan serangan udara setelah bentrok di wilayah Sagaing dengan para gerilyawan penentang junta, menurut laporan media dan seorang anggota milisi.
Sementara itu, jaringan telepon dan internet di beberapa daerah terputus.
Negara di Asia Tenggara tersebut jatuh ke jurang krisis sejak tentara merebut kekuasaan pada 1 Februari.
Kudeta itu mengakhiri upaya yang sedang dijalani Myanmar untuk menuju demokrasi, juga memicu kemarahan di dalam dan luar negeri.
Selain itu, kudeta memicu Pasukan Pertahanan Rakyat (PDFs) melancarkan aksi penentangan terhadap militer.
Situs berita DVB melaporkan bahwa serangan udara berlangsung ketika militer melancarkan serangan di kawasan Pinlebu di Sagaing, Myanmar barat laut.
Laporan tersebut mengutip keterangan warga yang mendengar suara pesawat dan ledakan pada Sabtu (25/9) malam sebelum saluran telepon dan internet mati.
Seorang anggota PDF di Pinlebu, yang berbicara lewat telepon dari luar kawasan tersebut, membenarkan informasi bahwa serangan udara terjadi.
Namun, ia mengatakan sejauh ini tidak ada korban di pihak kelompoknya.
"Kami tidak bisa mengontak mereka karena jaringan internet dan telepon mati," kata aktivis tersebut.
Reuters tidak dapat secara independen memastikan kebenaran keterangan-keterangan tersebut. Juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon untuk dimintai komentar.
Pemerintah Kesatuan Nasional (NUG) mengatakan berbagai jenis senjata, termasuk sebuah granat berpeluncur roket serta beberapa senjata kecil dan peluru dalam pertempuran tersebut, sudah diamankan.
NUG adalah pemerintah bayangan yang dibentuk oleh para anggota parlemen yang terdepak dan oleh kalangan penentang junta.
Pertumpahan darah meningkat di daerah-daerah seperti Sagaing setelah kelompok gerilyawan NUG pada 7 September menyatakan pemberontakan.
Kelompok itu juga meminta PDFs agar menetapkan junta beserta aset-aset mereka sebagai target serangan.
Sebelumnya dalam konflik, militer beberapa kali memutus jaringan internet, terutama di kota-kota, dalam upaya untuk mengekang demonstrasi.
Militer sejak Kamis (23/9) telah memutus akses internet di 11 distrik yang dilanda konflik di Negara Bagian Chin dan di wilayah Magway, menurut laporan situs berita Myanmar Now yang mengutip para warga dan anggota PDFs.
Beberapa kelompok gerilyawan juga menyatakan diri sebagai pelaku peledakan sejumlah menara telekomunikasi Mytel, perusahaan yang sebagian dikendalikan oleh militer.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Putin: Pemimpin Wagner terima hampir Rp30 triliun selama setahun
Rabu, 28 Juni 2023 19:11 Wib
Prancis menimpulkan pemberontakan Wagner tunjukkan Rusia rapuh
Rabu, 28 Juni 2023 11:17 Wib
Presiden Belarus: Jika Rusia runtuh, kami semua akan mati
Rabu, 28 Juni 2023 11:16 Wib
Rusia kirim pasukan terjun payung ke Kazakhstan untuk padamkan pemberontakan
Jumat, 7 Januari 2022 8:52 Wib
Kelompok bersenjata Mali menembaki bus penumpang hingga menewaskan 31 orang
Sabtu, 4 Desember 2021 10:03 Wib
Pemerintah bayangan Myanmar serukan pemberontakan melawan militer
Selasa, 7 September 2021 15:04 Wib
Protes terhadap militer Myanmar di berbagai penjuru saat memperingati pemberontakan 1988
Minggu, 8 Agustus 2021 19:47 Wib
Gubernur : Sulbar Bermasalah Kesehaan karena Pemberontakan
Jumat, 6 Juli 2012 3:13 Wib