Jakarta (ANTARA) - Jumlah korban meninggal dunia akibat musibah kapal tenggelam berpenumpang pekerja migran Indonesia (PMI) di perairan Johor Bahru, Malaysia, bertambah menjadi 21 orang.
Dalam operasi pencarian yang dilakukan pada Jumat, tim SAR kembali menemukan satu jenazah laki-laki pada pagi hari pukul 08:35 waktu setempat oleh nelayan.
“Berdasarkan identitas (KTP) ditemukan pada dompet, jenazah inisial H berusia 45 tahun asal Lombok Timur. Jenazah dibawa ke Hospital Sultan Ismail Johor,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha melalui pesan singkat.
Selain itu, RS Kota Tinggi menginformasikan satu WNI laki-laki yg sebelumnya selamat tetapi dalam kondisi kritis telah meninggal dunia pada Jumat siang.
WNI berinisial AA (37) itu berasal dari Jakarta Barat.
“Dengan demikian, korban meninggal seluruhnya menjadi 21 orang yang terdiri dari 15 laki-laki dan enam perempuan. Semua jenazah telah berada di Hospital Sultan Ismail (HSI) Johor Bahru,” kata Judha.
Pada Jumat pagi, Tim Pelindungan WNI KJRI Johor Bahru telah menghubungi ahli waris dan keluarga di Indonesia setelah pihak Malaysia melakukan verifikasi dan memastikan identitas korban.
Judha menjelaskan bahwa hingga saat ini, sebanyak lima jenazah telah diidentifikasi.
“KJRI terus melanjutkan kontak dengan keluarga untuk bantuan penanganan dan pemulangan jenazah yang sudah diidentifikasi,” tutur dia.
KJRI juga telah menemui 13 WNI yang selamat untuk memastikan kondisi mereka dan memberikan bantuan makanan, pakaian, serta bantuan kekonsuleran untuk proses pemulangan berkoordinasi dengan Imigrasi Malaysia.
“Operasi SAR terus dilanjutkan otoritas Malaysia. Basarnas juga melakukan pencarian di perbatasan dengan mengerahkan dua kapal,” kata Judha.