Makassar (ANTARA) - Kasman Tubillahi, mahasiswa Departemen Sastra Asia Barat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin angkatan 2020 menginisiasi metode lukisan dengan menggunakan benang.
Metode ini dilakukan dengan merangkai benang di atas susunan paku pada kanvas. Salah satu karya awalnya adalah lukisan wajah Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, di atas kanvas berukuran 1 x 1 meter.
Kasman didampingi oleh dua orang seniornya yang membantunya dalam menyelesaikan lukisan, mempersembahkan karya tersebut kepada Prof Dwia, di ruang kerja rektor di lantai 8 Gedung Rektorat Unhas, Senin.
Kasman mengatakan sebenarnya ia tidak cukup percaya diri dengan karyanya. Itulah sebabnya, karya-karya yang dihasilkan umumnya disimpan sebagai koleksi pribadi.
Kasman menjelaskan untuk menyelesaikan lukisan wajah Prof Dwia tersebut, ia membutuhkan waktu lebih dari lima hari.
Wadah yang digunakan adalah 250 paku yang ditancapkan di atas papan tripleks dengan ketebalan sekitar 15 mm, berukuran 100 cm × 100 cm. Ia kemudian menambahkan ribuan meter bentangan benang yang membentuk wajah.
“Saya mempelajari metode ini secara otodidak melalui internet. Sebenarnya metode ini adalah pengembangan dari metode lukis mozaik, dimana kita melukis tidak menggunakan alat tulis atau kuas, melainkan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar kita,* katanya.
"Nama teknik ini adalah stringart atau lukis benang yang menggunakan rumus tersendiri dari setiap tarikan helai benangnya,” sambung Kasman.
Lebih lanjut, Kasman mengaku dirinya sejak lama mengagumi sosok Prof Dwia, sejak dirinya diterima sebagai mahasiswa di Unhas.
Saat mengetahui masa jabatan Prof Dwia sebagai rektor akan berakhir, Kasman ingin memberikan satu kenangan yang berkesan dengan memberikan satu karya menarik yang bisa dipajang dan berkesan.
“Saya mendapat banyak dukungan dari senior untuk menyelesaikan karya ini, ditambah alat yang saya perlukan sudah disiapkan. Alhamdulillah karya tersebut pun bisa selesai, dan saya bisa memberikan langsung kepada ibu rektor. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk bertemu dengan ibu rektor. Saya grogi dan gugup saat diundang untuk menemui beliau, saya tidak menyangka beliau suka dengan karya saya," ujarnya.
Ia mengaku bersemangat untuk membuat karya lainnya dan rencananya ingin membuat karya yang lebih kreatif lagi dari sebelumnya, dan akan mengikuti perlombaan.
Rektor Unhas Prof Dwia mengaku takjub dan mengapresiasi hasil karya Kasman.
Menurutnya, karya ini terbilang unik. Kasman mampu melukis raut wajah diri Prof Dwia yang dinilai sangat mirip dengan wujud aslinya. Metode ini tentu membutuhkan tantangan tersendiri, hingga dapat menghasilkan potret yang realistis.
“Ini karya sangat indah, kamu harus bisa mengembangkan bakat unik ini. Saya yakin untuk menghasilkan karya yang demikian realistis membutuhkan teknik khusus dan kesabaran tinggi. Oleh karena itu, setiap kerja tim tentu memiliki peran masing-masing, sehingga satu sama lain akan saling membutuhkan,” ucapnya.
Berita Terkait
Mencari benang merah berangkat haji tanpa antre
Selasa, 10 September 2024 14:18 Wib
Rutan Bantaeng latih WBP membuat kerajinan dari benang polycherry
Senin, 24 Oktober 2022 20:01 Wib
KPPI memulai penyelidikan perpanjangan lonjakan impor produk benang
Rabu, 27 April 2022 11:41 Wib
Dekranasda optimistis Sulsel tak impor benang sutera pada 2020
Jumat, 17 Januari 2020 20:10 Wib
Pemintal benang tradisional Toraja
Rabu, 3 Januari 2018 5:24 Wib
PRODUKSI BENANG SUTRA
Kamis, 27 April 2017 15:02 Wib
BENANG SUTERA SOPPENG
Kamis, 6 Oktober 2016 21:10 Wib
MEMINTAL BENANG
Kamis, 11 September 2014 10:31 Wib