Makassar (ANTARA) - Organisasi Corps Alumni Bumiseram Makassar (CABM) yang dikuasakan pihak keluarga Surya Hidayat, salah satu korban penyanderaan kelompok milisi Al Houthi di Yaman, terus berkordinasi dengan Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri terkait upaya pemulangannya.
"Tadi pagi saya sudah menghadap dan berdiskusi dengan Direktorat Perlindungan WNI Kemenlu. Saat ini pemerintah sudah hadir melakukan upaya untuk memulangkan Surya," kata Ketua Corps CABM, Capten Agus Salim saat dihubungi wartawan di Makassar, Kamis.
Sejauh ini kata dia, atas penyanderaan itu, pihak Kemenlu terus berupaya dan memperhatikan perkembangan korban agar bisa segera dipulangkan ke Indonesia dengan selamat.
Namun demikian sejauh ini Pemerintah Indonesia sudah berkoordinasi dengan kedutaan besar yang ada di Uni Emirat Arab.
"Kapan dipulangkan? belum ada informasi terkini terkait hal itu," kata Capten Agus menambahkan.
Ia mengatakan, Surya Hidayat adalah Salah seorang WNI asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ikut disandera bersama 10 orang lain (non WNI) oleh kelompok milisi Al Houthi di Yaman dikabarkan dalam kondisi baik.
"Informasi terkini, bahwa kondisi Surya Hidayat dan rekannya dalam keadaan baik," ujar dia.
Saat ini, informasi yang diterima, Surya Hidayat bersama 10 orang rekannya Anak Buah Kapal (ABK) yang menjadi sandera milisi Al-Houthi telah dipindahkan ke kapal Port Camp seperti hotel.
"Kebutuhan mereka terpenuhi dan diperlakukan tidak seperti sandera teroris. Jadi kondisinya mereka di sana dalam keadaan baik baik saja," tutur Capten Agus.
Terkait dengan penyanderaan tersebut, beber dia, permasalahannya adalah mereka hanya menginginkan kapal dan muatannya untuk diambil paksa.
Sementara itu, istri korban, Sri Rahayu, sangat berharap suaminya dapat pulang dengan selamat ke Indonesia. Ia pun telah memberikan kuasa kepada organisasi alumni CABM sebagai pendampingan.
Sri berharap, bantuan dari semua pihak termasuk media untuk mengangkat informasi perkembangan suaminya agar bisa kembali ke Indonesia dan berkumpul bersama keluarganya.
"Alhamdulilah, saya sudah telepon dengan suami saya, kabarnya baik, katanya sudah berada di penginapan di Yaman," ucapnya singkat.
Sebelumnya, Surya Hidayat, warga Makassar, Sulawesi Selatan, berdomisili di Jalan Cenderawasih VII nomor 9, disandera bersama 10 orang lainnya oleh milisi Al-Houthi di Yaman pada 7 Januari 2022.
Penyanderaan Surya yang bekerja sebagai (ABK) saat itu membawa peralatan medis untuk rumah sakit lapangan Arab Saudi. Kapalnya pun dihadang oleh milisi ketika berada di Pulau Socotra, Yaman.
Saat ini, Surya, beserta 10 rekannya sesama ABK lainnya (non-WNI) telah dipindahkan ke Porta Camp di Yaman. Kondisi di negara Yaman kini sedang berkecamuk bahkan sebagian besar bandara sudah dihancurkan pihak milisi.