Jakarta (ANTARA) - Bermain klinis memanfaatkan peluang dan berusaha mengurung Chelsea berkutat di area pertahanannya sendiri dalam pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions diyakini pelatih Lille Jocelyn Gourvennes menjadi syarat wajib bagi timnya untuk tetap bisa lolos ke putaran selanjutnya.
Pasalnya, meski menilai Lille tampil relatif baik di leg pertama Gourvennec tak bisa menampik kenyataan bahwa timnya tak klinis saat menyerang, sehingga hal itu harus diubah saat menjamu Chelsea di Stadion Pierre Mauroy, Villeneuve d'Ascq, Prancis, pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB).
"Kami bermain baik di leg pertama. Kami cukup berbagi penguasaan bola, tetapi saat menyerang kami tidak bisa menghadirkan ancaman berarti," kata Gourvennec dalam komentar pralaga dikutip dari situs resmi UEFA, Rabu.
"Kami perlu tampil lebih klinis di paruh lapangan mereka dan memaksa lawan lebih banyak berjibaku mengawal kotak penaltinya sendiri," ujarnya menambahkan.
Sejak kekalahan di Stamford Bridge bulan lalu, Lille melewatkan tiga pertandingan di Liga Prancis dengan catatan dua kemenangan dan satu hasil imbang.
Gourvennec juga yakin bahwa Lille punya opsi yang cukup di lini depan mereka untuk misi membalikkan ketertinggalan agregat 0-2 di leg pertama sembari menekankan bahwa timnya harus bisa menemukan kembali perfoma lini belakang yang solid seperti di fase penyisihan grup.
"Kami memiliki beberapa opsi penyerang yang bisa diandalkan, dan tim harus mampu menemukan kembali performa pertahanan kuat seperti di fase grup," katanya.
Gourvennec memang tak menyebut secara khusus nama-nama opsi penyerangnya, tetapi Lille jelas masih memiliki Jonathan David yang saat ini menempati peringkat ketiga daftar top skor Liga Prancis dengan 13 gol, hanya terpaut dua gol dari Kylian Mbappe. Penyerang berpengalaman Burak Yilmaz juga masih bisa diharapkan menjadi lumbung gol Lille meski kini sudah menginjak usia 36 tahun.
Kemudian di lini serang keduanya, Lille juga memiliki nama-nama berpengalaman seperti Jonathan Bamba dan Hatem Ben Arfa serta gelandang Renato Sanches yang belakangan kerap ditempat lebih maju maupun bek sayap Gabriel Gudmundsson yang cukup efisien bila dipercaya menempati posisi penyerang sayap.
Apabila mampu membalikkan agregat 0-2 kontra Chelsea, Lille bahkan menorehkan sejarah baru mengingat rekam jejak mereka tak pernah mampu melaju lebih dari babak 16 besar Liga Champions.