Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani memperoleh apresiasi terkait dengan torehan prestasi dan terobosan yang ia lakukan, baik dalam penempatan maupun pelindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Ada gebrakan baru dalam penanganan kasus penempatan PMI yang unprosedural. Ada juga kebijakan baru dalam penanganan pembiayaan PMI, serta pengawasan terhadap P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia) yang lebih ketat," ujar Koordinator Peduli Buruh Migran Lily Pujiati dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, Benny telah banyak membuat gebrakan-gebrakan yang ia nilai berani demi kepentingan PMI, seperti komitmen melawan sindikat penempatan ilegal PMI dan sindikat 'ijon rente' kemudian merilis kredit tanpa agunan (KTA) bersama bank pemerintah dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) PMI dengan bunga enam persen.
Selain itu, Lily yang selama ini memberi perhatian penuh terhadap persoalan PMI menilai sosok Benny cerdas dalam menakhodai BP2MI. Bahkan, pribadi Benny yang ia kenal dekat dengan PMI tersebut selalu merespon cepat saat terjadi masalah yang menimpa PMI.
"Benny Rhamdani adalah sosok yang dekat dengan PMI, serta sigap dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami PMI," ucapnya menegaskan.
Pada momentum dua tahun kepemimpinan Benny di BP2MI ini, apresiasi juga datang dari Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Nanang Sugianto.
Sesuai pengamatannya, penanganan terhadap persoalan PMI tidaklah mudah serta diperlukan komitmen dan kerja keras dalam menjalankannya.
Akan tetapi, dengan tekad yang dimiliki, ia meyakini Benny mampu membawa BP2MI menjadi lebih baik lagi dalam memberikan perlindungan optimal bagi PMI.
"Tugas BP2MI melindungi PMI sangat berat dan penuh tantangan, namun kami optimis dengan kepemimpinan Benny Rhamdani. Tekadnya melindungi PMI sangat kuat. Semoga beliau terus diberi kemudahan," ujar Nanang.