Makassar (ANTARA) - Bupati Sinjai, Sulawesi Selatan, Andi Seto Asapa mengingatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) di pemerintah kabupaten tersebut berhati-hati dalam mengelola anggaran dan mencegah korupsi yang berdampak pada kerugian negara.
"Hari ini saya mengingatkan kepada kita semua agar berhati-hati dalam melaksanakan tata kelola pemerintahan. Mari tanamkan sifat kejujuran dan kehati-hatian dalam mengelola anggaran," kata Andi Seto di Sinjai, Sulawesi Selatan, Jumat.
Dalam rangka peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2022, dia juga mengingatkan kembali salah satu visi dan misi Pemkab Sinjai yakni meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Visi dan misi pemerintahan harus ditanamkan kepada seluruh ASN tanpa terkecuali, agar roda pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat menjadi transparan. Dia menjelaskan korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang harus dihadapi dengan cara luar biasa dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
"Untuk mencegah korupsi, peran serta seluruh elemen masyarakat sangat kita butuhkan. Dalam mencegah korupsi itu sendiri, kita harus membentuk suatu budaya yaitu budaya antikorupsi," tegasnya.
Budaya antikorupsi itu harus dibangun melalui pemahaman dan penghayatan secara utuh terhadap Pancasila serta benar-benar tertanam dalam diri setiap aparatur negara. Apabila hal tersebut sudah dilaksanakan, lanjutnya, maka tindak korupsi tidak akan terjadi.
Selain itu, dalam mengatasi tindak korupsi diperlukan pula kesadaran dalam mentaati hukum serta berpegang teguh pada ajaran agama masing-masing yang melarang korupsi. Dalam peringatan Hakordia, dia berharap momen itu menjadi pengingat agar terhindar dari tindakan korupsi yang dapat merusak pembangunan diberbagai sektor.
"Sekali lagi, kembali saya mengingatkan kepada seluruh ASN dan seluruh instansi pemerintahan agar senantiasa selalu berhati-hati dalam menjalankan tata kelola pemerintahan dengan baik," ujarnya.