Makassar (ANTARA) - Sebanyak 13 orang anggota Komisi V DPR melakukan reses untuk menyerap aspirasi masyarakat di wilayah Luwu, Sulawesi Selatan.
Wakil Ketua Komisi V DPR Andi Iwan Aras melalui keterangannya diterima di Makassar, Sabtu, mengatakan reses yang dilakukan itu di wilayah Luwu Utara sedikit istimewa karena anggota tim komisi hampir lengkap.
"Ini betul-betul spesial karena kunjungan kerja ini merupakan yang terpadat dan terjauh. Kita juga ingin mengetahui sejauh mana bantuan dari pemerintah pusat," ujarnya.
Andi Iwan Aras mengatakan penanganan pasca-banjir bandang, dibutuhkan koordinasi lintas kementerian, karena ia meyakini ada penyebab lain dari munculnya sedimen.
Dia menjelaskan beberapa penyebab seperti permasalahan sedimentasi di daerah hulu, sehingga dibutuhkan penanganan dan pengendalian banjir sambil mencari penyebabnya.
"Misalnya, ada wilayah pegunungan kita yang bermasalah, di sini juga dibutuhkan peran Kementerian KLH dalam upaya reboisasi atau penghijauan di hulu dan mengembalikan fungsi hutan," tutur Iwan.
Di hadapan semua mitra Komisi V yang hadir, politisi Partai Gerindra itu juga mengingatkan, kegiatan tersebut harus menjadi prioritas.
"Kami harus menjadi pemicu agar masalah yang ada di tempat ini bisa selesai. Mulai dari Prasarana Sarana Utilitas Umum (PSU) di huntap, Bendung Baliase, penanganan sungai, hingga Pelabuhan Munte. Perlu saya ingatkan apa-apa yang kami tinjau itu harus menjadi prioritas," tegasnya.
Senada, Anggota Komisi V Muhammad Fauzi mengatakan baru kali ini skedul reses diserahkan ke tuan rumah.
"Pak ketua dan kami ikut skedul yang telah ditentukan. Ada beberapa hal yang harus menjadi prioritas, termasuk Pelabuhan Munte yang tidak bosan-bosannya saya sebut di hadapan Kemenhub. Tentu kita berharap ada progres ke depan," tutur Fauzi.
Sementara itu, Indah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada ketua tim dan anggota komisi V yang berkunjung ke Kabupaten Luwu Utara di masa persidangan III.
Dia pun menyampaikan rasa terima kasihnya atas segala bantuan yang didapat setelah terjadinya banjir bandang beberapa tahun lalu.
"Cukup banyak yang telah dilakukan oleh kementerian terkait yang menjadi mitra dari komisi V khususnya PUTR. Meski masih banyak PR utamanya bagaimana penanganan tiga sungai yakni Rongkong, Radda, dan Masamba, dan sudah ada dalam perencanaan PUTR," kata Indah.
Dia berharap dengan kunjungan komisi V dapat terus memberi perhatian sampai semua dapat diselesaikan sebagaimana perencanaan dalam dokumen R3P.
"Kami juga titip terkait dengan PSU karena terkait langsung dengan warga yang ada di 8 lokasi huntap yang sudah dibangun, kemudian penataan sungai terutama dalam kota mengingat etalase dari ibu kota Kabupaten Luwu Utara," ujarnya.
Bupati yang karib disapa IDP ini juga berharap, Presiden RI berkenan meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendung Baliase yang pembangunannya hampir tuntas. Bendung tersebut mengairi kurang lebih 21.000 hektar lahan persawahan.