BKKBN Sulsel dan Lanud Hasanuddin kampanyekan pencegahan "stunting"
Makassar (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan Pangkalan TNI Angkatan Udara Lanud Hasanuddin untuk mengkampanyekan pencegahan stunting dan percepatan penurunan stunting.
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian pencanangan percepatan penurunan stunting bersama TNI Angkatan udara yang dilaksanakan serentak di seluruh pangkalan udara se-Indonesia," kata Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI David Johan Tamboto di Makassar, Senin.
Menurut David, pihaknya siap mendukung BKKBN menurunkan angka prevalensi stunting yang saat ini masih cukup terbilang tinggi di Sulsel.
Dia menyebutkan, data Kementerian Kesehatan tahun 2021 angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen dan Tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 21,6 persen.
Namun ia menegaskan, angka ini masih jauh dari target nasional yang diharapkan pemerintah yakni 14 persen.
Karena itu, lanjut dia, semua pemerintah kabupaten kota di Indonesia bersama BKKBN dan stakeholder lainnya bersama-sama untuk mencapai target 14 persen tersebut pada 2024.
Pada kesempatan tersebut kepala perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel Hj Andi Rita Mariani menyampaikan apresiasinya kepada Danlanud Hasanuddin dan jajarannya atas komitmen untuk mendukung percepatan penurunan stunting di daerah setempat.
"Kunci penanganan stunting adalah kolaborasi dengan seluruh komponen bangsa baik pemerintah masyarakat perguruan tinggi TNI untuk mendorong percepatan penurunan stunting," katanya.
Dia mengatakan, penurunan stunting merupakan program prioritas nasional, karena stunting dapat mengancam kualitas sumber daya manusia generasi penerus bangsa.
Dalam peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan penurunan stunting, BKKBN ditunjuk sebagai koordinator pelaksana percepatan penurunan prevalensi stunting di tingkat nasional dan ditargetkan tahun 2024 angka prevalensi stunting bisa turun menjadi 14 persen.
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian pencanangan percepatan penurunan stunting bersama TNI Angkatan udara yang dilaksanakan serentak di seluruh pangkalan udara se-Indonesia," kata Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI David Johan Tamboto di Makassar, Senin.
Menurut David, pihaknya siap mendukung BKKBN menurunkan angka prevalensi stunting yang saat ini masih cukup terbilang tinggi di Sulsel.
Dia menyebutkan, data Kementerian Kesehatan tahun 2021 angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen dan Tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 21,6 persen.
Namun ia menegaskan, angka ini masih jauh dari target nasional yang diharapkan pemerintah yakni 14 persen.
Karena itu, lanjut dia, semua pemerintah kabupaten kota di Indonesia bersama BKKBN dan stakeholder lainnya bersama-sama untuk mencapai target 14 persen tersebut pada 2024.
Pada kesempatan tersebut kepala perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel Hj Andi Rita Mariani menyampaikan apresiasinya kepada Danlanud Hasanuddin dan jajarannya atas komitmen untuk mendukung percepatan penurunan stunting di daerah setempat.
"Kunci penanganan stunting adalah kolaborasi dengan seluruh komponen bangsa baik pemerintah masyarakat perguruan tinggi TNI untuk mendorong percepatan penurunan stunting," katanya.
Dia mengatakan, penurunan stunting merupakan program prioritas nasional, karena stunting dapat mengancam kualitas sumber daya manusia generasi penerus bangsa.
Dalam peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan penurunan stunting, BKKBN ditunjuk sebagai koordinator pelaksana percepatan penurunan prevalensi stunting di tingkat nasional dan ditargetkan tahun 2024 angka prevalensi stunting bisa turun menjadi 14 persen.