Makassar (ANTARA) - Direktur Pusat Kajian Rekayasa Sumber Daya Air Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Ir Rita Thahir Lopa mengungkapkan bahwa penanganan krisis air di Kecamatan Tallo Kota Makassar Sulawesi Selatan dilakukan dengan menadah air hujan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sekitar 500 Kepala Keluarga (KK).
"Pengadaan alat penampungan air hujan dalam skala besar ini, mampu memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga," kata Dr Rita Thahir di sela-sela kunjungan ke Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Rabu.
Ia mengatakan pengadaan stok air dari air hujan yang ditampung ini berasal dari bantuan lembaga yang fokus terhadap isu air, Terra, Lembaga Donor,
Dia menjelaskan hujan yang turun menimpa atap sebuah perusahaan di samping makam Raja-raja Tallo itu dialirkan melalui pipa masuk ke bak penampungan.
"Pada bak penampungan air itulah yang diberikan zat adiktif untuk melindungi konsumsi air rumah tangga, terbebas dari bakteri Colly," jelas Rita.
Selain pengadaan air untuk konsumsi di wilayah krisis air di Tallo, juga telah dibangun alat serupa di wilayah Unhas.
Hal itu dibenarkan Ketua RW 5 Kelurahan Kalukuang, Jumado.
Dia mengatakan khusus di Kl masing-masing keluarga mendapatkan jatah 8 jerigen per hari. Sementara per wilayah diberikan kuota 25 KK.yang dapat menguras kebutuhan air Yang telah disiapkan dalam bak besar berukuran sekitar 15 kali 12 meter.
Hasmah salah seorang penerima manfaat mengaku sangat terbantu dengan adanya pengadaan sarana air bersih ini. Pasalnya dalam sebulan bisa menghabiskan anggaran Rp500 ribu,
