Makassar (ANTARA Sulsel) - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Apiaty Kamaluddin Amin Syam - Zulkifi Gani Ottoh menyatakan akan menjadikan Kota Makassar bermartabat dan lebih maju, terkemuka dan berkeadilan.
"Bermartabat artinya mengutamakan harkat kemanusiaan dan harga diri serta memiliki keunggulan. Kota Makassar akan bermartabat bila memiliki keunggulan daerah yang dapat membangun hubungan dengan daerah dan wilayah lainnya," tutur Apiaty dalam pemaparan visi dan misi di Kantor DPRD Makassar, Minggu.
Selain bermartabat, Kota Makassar akan lebih maju dengan berbagai indikator keberhasilan pembangunan lebih baik seperti, pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pendapatan perkapita, angka harapan hidup, kehidupan harmonisasi keagamaan dan berbagai indikator sosial, ekonomi dan politik lainnya.
"Sementara terkemuka berarti Kota Makassar akan selalu menjadi rujukan dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan politik, sedangkan berkeadilan berorentasi pada pemertaaan malalui pelayanan publik lebih baik," tutur istri mantan Gubernur Sulsel, Amin Syam itu.
Terkait dengan misinya adalah sebuah komitmen untuk dicapai melalui prioritas dan pokok-pokok program seperti, mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual untuk meningkatkan etos kerja, martabat, akhlak serta kualitas profesionalisme SDM.
Zulkifli yang diberi kesempatan untuk memaparkan prioritas program pokok memaparkan peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan definisi pengembangan pendidikan pertama adalah menerpakan sistem pendidikan gratis, kemudian menerapkan prinsip efesiensi dalam pengelolaan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan.
"Ada sepuluh program utama yakni, Bantuan Lansung Tunai (BLT) setiap bulan kepada keluarga tidak mampu. Peningkatan tujungan oprasional RT/RW, insentif guru mengaji, majels tak`lim serta profesi semacamnya pada agama lain. Bedah wilayah kumuh, penanggulangan sampah terpadu.
Kemudian penyempurnaan dan pemantapan pendidikan dan kesehatan gratis, peningkatan kesejahteraan pegawai Pemkot makssat melalui Pakasi PNS. Meminimalisir pelayanan sistem tatap muka dengan menerapkan sistem pelayanan berbasis on line. Aktivasi pusat kendali inkubasi usaha mikro kecil menengah dan koperasi dan revitalisasi serta normalisasi infrastruktur perkotaan.
Selain itu, peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan, perbaikan gizi masyarakat, pembinaan kehidupan keagamaan, pembinaan budaya lokal, pembangunan bidang ketenagakerjaan, pengembangan kepemudaan dan olah raga serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Kemudian penguatan kelembagaan pemerintah dan masyarakat seperti penataan sistem legislasi daerah, peningkatan kualitas kinerja perangkat daerah, peningkatan kualitas aparatur pemerintah kota, pembinaan kehidupan demokrasi politik serta pembinaan manajemen pemerintahan.
"Adapun program khusus untuk penanganan, penanggulangan, pembenahan dan penuntasan masalah seperti kemacetan dengan revitalisasi dan refungsionaliasi struktur jalan dengan menambah kapasitas dan peningkatan jalan, membangun jalan layang dan jalan tol sesi II, mendorong dan memfasilitasi pembangunan monorel dan menata kembali penggunaan jalan," kata Ketua PWI Sulsel tersebut.
Mengenai masalah banjir dan reklamasi pantai akan dilakukan refungsionalisasi drainase, pembangunan sesuai RTRK, mengamankan dan merevitalisasi daerah resapan banjir. Reklamasi pantai hanya dilakukan kalau dalam keadaaan memaksa, perbaikan kemiskinan dan pemukiman kumuh dan masyarakt marjinal, dan pengaturan PKL disejumlah tempat.
Bahkan akan dilakukan manajemen pemerintahan, pengaturan perparkiran, ketentraman dan ketertiban masyarakat, menata pasar tradisional, efektifitas dan efesiensi anggaran, menyediakan kartu pintar untuk pendidikan dan kesehatan, mewujudkan piala adipura dan perwujudan gerder. Agus Setiawan