Mamuju (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam rangka sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR) terhadap penyakit yang menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) atau wabah.
Kepala Dinkes Sulbar, Asran Masdy di Mamuju, Minggu mengatakan Sulbar mendapatkan penghargaan Kemenkes RI sebagai Provinsi terbaik dalam rangka SKDR terhadap penyakit yang menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) atau wabah.
Ia mengatakan, SKDR adalah suatu sistem yang dapat memantau perkembangan trend suatu penyakit menular potensial KLB atau wabah.
Menurut dia, SKDR memantau perkembangan trend suatu penyakit menular potensial KLB atau wabah dari waktu ke waktu selama periode mingguan.
"SKDR merupakan sistem dengan berbasis komputer yang dapat menampilkan alert atau sinyal peringatan dini adanya peningkatan kasus penyakit melebihi nilai ambang batas di suatu wilayah," katanya.
Ia menyampaikan, jika alert atau signal telah muncul pada sistem, bukan berarti sudah terjadi KLB, tetapi merupakan pra-KLB yang mengharuskan petugas untuk melakukan respons cepat agar tidak terjadi KLB.
"Indikator SKDR yaitu ketepatan, kelengkapan dan respons alert, menjadi Indikator yang menjadi perhatian pemerintah dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di Sulbar karena telah masuk dalam rencana pembangunan jangan menengah nasiobal (RPJMN) 2020-2024, yang harus didukung bersama," katanya.
Menurut dia, penyakit potensial KLB di Sulbar seperti malaria, demam dengue, leptospirosis, diare, kolera, difteri, antraks, rabies, campak, pertusis, masih merupakan ancaman penyakit di Indonesia.
"Penyakit tersebut apabila tidak dipantau dan dikendalikan maka akan mengancam kesehatan masyarakat Indonesia dan menyebabkan KLB yang lebih besar atau bahkan dapat menyebar ke negara tetangga lainnya," katanya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada semua tim surveilans SKDR Puskesmas, dan petugas kesehatan Kabupaten serta Provinsi di Sulbar atas kerjasamanya sehingga Sulbar memperoleh predikat kinerja terbaik