Ginting kalahkan wakil tuan rumah pada laga kedua BWF World Tour Finals 2023
Jakarta (ANTARA) - Anthony Sinisuka Ginting mengalahkan wakil tuan rumah Shi Yu Qi pada pertandingan kedua, penyisihan Grup A tunggal putra BWF World Tour Finals 2023, yang berlangsung di Hangzhou, China, Kamis.
Ginting dipaksa melalui pertarungan ketat selama 63 menit, yang berakhir dengan rubber game 11-21, 21-7, 21-17. Meski tertinggal pada gim pertama, namun permainan penuh kesabaran yang disajikan Ginting akhirnya membuahkan kemenangan.
"Memang hampir sama dengan kemarin, bermain dengan sabar dan tidak terburu-buru menerapkan pola yang saya punya," ujar Ginting melalui keterangan tertulis PP PBSI.
Tunggal putra peringkat ke-4 dunia itu belum memiliki kesiapan penuh, sehingga terlalu terburu-buru dalam mengeksekusi serangan. Langkah agresif yang dilakukan justru banyak merugikan perolehan poinnya.
Ginting yang semula bisa mengimbangi permainan Yu Qi berangsur tertinggal dan kehilangan kendali permainan sejak interval gim pertama. Skor yang semula rapat 7-8, menjadi terpaut jauh 8-17 dan tak terkejar oleh Ginting.
Pada gim kedua, Ginting mengubah polanya menjadi lebih sabar dan tahan terhadap permainan reli dari tunggal putra ke-7 tersebut.
Dengan pola lebih lambat, atlet asal Cimahi, Jawa Barat, itu justru menjadi lebih nyaman dan solid.
"Seperti di gim pertama saya terpancing untuk menyerang terus tapi malah jadi bumerang, lalu gim kedua mencoba lebih tenang, lebih menikmati pertandingan dan lebih sabar mengolah bola," kata Ginting.
Berlanjut pada gim penentu, Ginting tampil lebih percaya diri dan berani beradu permainan net dan memasang pertahanan yang cukup rapat. Ginting mampu meladeni pengembalian Yu Qi yang menyulitkan dan membalasnya dengan pukulan tipuan yang menjadi andalannya.
Poin kedua pemain terus berkejaran sejak awal hingga akhir gim ketiga. Namun Ginting terus memimpin dan tak kehilangan satu poin pun dari lawan.
"Di gim ketiga sebisa mungkin tidak kecolongan temponya, startnya, tadi Puji Tuhan bisa berjalan dengan baik. Setelah interval tetap fokus untuk menekan sambil sebisa mungkin tidak melakukan kesalahan sendiri," kata Ginting.
Ginting dipaksa melalui pertarungan ketat selama 63 menit, yang berakhir dengan rubber game 11-21, 21-7, 21-17. Meski tertinggal pada gim pertama, namun permainan penuh kesabaran yang disajikan Ginting akhirnya membuahkan kemenangan.
"Memang hampir sama dengan kemarin, bermain dengan sabar dan tidak terburu-buru menerapkan pola yang saya punya," ujar Ginting melalui keterangan tertulis PP PBSI.
Tunggal putra peringkat ke-4 dunia itu belum memiliki kesiapan penuh, sehingga terlalu terburu-buru dalam mengeksekusi serangan. Langkah agresif yang dilakukan justru banyak merugikan perolehan poinnya.
Ginting yang semula bisa mengimbangi permainan Yu Qi berangsur tertinggal dan kehilangan kendali permainan sejak interval gim pertama. Skor yang semula rapat 7-8, menjadi terpaut jauh 8-17 dan tak terkejar oleh Ginting.
Pada gim kedua, Ginting mengubah polanya menjadi lebih sabar dan tahan terhadap permainan reli dari tunggal putra ke-7 tersebut.
Dengan pola lebih lambat, atlet asal Cimahi, Jawa Barat, itu justru menjadi lebih nyaman dan solid.
"Seperti di gim pertama saya terpancing untuk menyerang terus tapi malah jadi bumerang, lalu gim kedua mencoba lebih tenang, lebih menikmati pertandingan dan lebih sabar mengolah bola," kata Ginting.
Berlanjut pada gim penentu, Ginting tampil lebih percaya diri dan berani beradu permainan net dan memasang pertahanan yang cukup rapat. Ginting mampu meladeni pengembalian Yu Qi yang menyulitkan dan membalasnya dengan pukulan tipuan yang menjadi andalannya.
Poin kedua pemain terus berkejaran sejak awal hingga akhir gim ketiga. Namun Ginting terus memimpin dan tak kehilangan satu poin pun dari lawan.
"Di gim ketiga sebisa mungkin tidak kecolongan temponya, startnya, tadi Puji Tuhan bisa berjalan dengan baik. Setelah interval tetap fokus untuk menekan sambil sebisa mungkin tidak melakukan kesalahan sendiri," kata Ginting.