Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) telah menyiapkan sejumlah langkah intervensi untuk menjaga inflasi tetap terkendali pada tahun ini.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel Andi Muhammad Arsjad dalam keterangannya di Makassar, Kamis, mengatakan beberapa program intervensi tetap dilanjutkan, antara lain gerakan pangan murah, operasi pasar, serta stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Pemprov Sulsel, lanjutnya, juga terus melakukan pemantauan rutin terhadap harga-harga bahan pokok strategis.
"Setiap hari teman-teman enumerator kami mencatat melalui panel harga di beberapa pasar tradisional yang menjadi sampling di 24 kabupaten/kota, sehingga kami terus memantau pergerakan dari pada harga," kata Arsjadusai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi secara virtual di Kantor Gubernur.
Selain itu, lanjut Arsjad, secara garis besar program pengendalian inflasi tetap dalam konteks upaya menjaga ketersediaan dan pasokan dan memastikan kelancaran distribusi pangan, termasuk keterjangkauan harga dan komunikasi efektif dengan semua elemen tetap akan didorong dan dioptimalkan pada tahun 2024.
"Saya yakin dengan neraca pangan yang ada, ketersediaan pangan di Sulsel masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat dalam beberapa bulan ke depan," ucapnya.
Momentum Natal dan Tahun Baru 2024 serta masa libur sekolah berkontribusi terhadap kenaikan inflasi di daerah Sulsel. Meski begitu Arsjad mengaku pergerakan inflasi di Sulsel hanya meningkat tipis.
"Kondisi pergerakan inflasi mengalami peningkatan tipis di Sulawesi Selatan ini dari 2,79 persen, meningkat tipis jadi 2,81 persen," ucapnya.
Peningkatan ini, lanjutnya, disebabkan tingginya permintaan masyarakat untuk bahan pokok dan berdampak pula pada sektor transportasi saat momentum perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru, termasuk liburan sekolah.
Beberapa komoditi yang menjadi penyumbang inflasi di Sulsel, paling besar adalah beras dengan andil inflasi mencapai 0,822 persen, kemudian cabai rawit sebesar 0,353 persen.
"Ini tentu harus menjadi perhatian kita semua untuk tetap mengoptimalkan kerja-kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)," ujarnya.
Berita Terkait
Pemprov Sulsel bergerak cepat tangani sekolah terdampak bencana banjir
Sabtu, 11 Mei 2024 12:04 Wib
Pemprov Sulbar tingkatkan kompetensi pengelola koperasi kembangkan usaha
Jumat, 10 Mei 2024 22:12 Wib
Pemprov Sulawesi Barat mendorong enam klaster pembangunan dalam Perpres IKN
Jumat, 10 Mei 2024 18:02 Wib
Pemprov Sulbar rangkul perusahaan tekan pengangguran hingga 3,02 persen
Jumat, 10 Mei 2024 17:04 Wib
Pemprov Sulsel salurkan bantuan OPD bagi korban bencana
Jumat, 10 Mei 2024 14:00 Wib
Pj Gubernur Sulsel lalui jembatan bambu untuk temui warga terisolir di Luwu
Kamis, 9 Mei 2024 22:12 Wib
Pj Gubernur Sulsel pastikan bantuan sampai ke rumah korban banjir di Wajo
Kamis, 9 Mei 2024 14:26 Wib
Pemprov Sulsel pastikan posko kesehatan optimal melayani korban banjir
Kamis, 9 Mei 2024 13:15 Wib