Bawaslu Sulbar mengajak mahasiswa lawan politik SARA
Mamuju (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengajak mahasiswa untuk melawan segala bentuk politik yang berbau suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang dapat merusak jalannya demokrasi pemilu 2024.
Anggota Bawaslu Sulbar Hamrana Hakim di Mamuju, Minggu, mengatakan mahasiswa diminta untuk melawan segala bentuk politik yang berbau SARA dengan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar tidak terpengaruh.
"Peran mahasiswa sangat penting dalam mensukseskan pesta demokrasi 2024, sehingga mahasiswa juga diminta terlibat dalam pengawasan partisipatif pada pemilu tahun ini," ujarnya.
Menurut dia, pengawasan partisipatif yang dilakukan Bawaslu Sulbar tidak hanya akan mengawasi pelanggaran pemilu 2024.
Namun juga, akan meningkatkan pengawasan partisipatif dengan melakukan pengawasan siber terhadap berbagai isu hoaks, ujaran kebencian ataupun isu SARA yang menjadi penghambat jalannya demokrasi.
"Kontribusi aktif seluruh elemen masyarakat dalam menjaga integritas demokrasi sangat diharapkan, sekecil apapun kontribusi dalam perhelatan demokrasi sangat penting dalam membangun fondasi sistem yang kuat mengenai pemilu," katanya.
Ia berharap masyarakat dalam menyikapi setiap informasi pemilu perlu memahami agar dapat membedakan informasi benar dan tidak benar.
"Mari berpartisipasi dan berperan bagi bangsa dan negara, dengan memfilter setiap informasi hoaks atau informasi bohong, ujaran kebencian, atau isu berbau SARA," katanya.
Ia menambahkan, Bawaslu Sulbar akan terus berupaya berpartisipasi mensosialisasikan pengawasan partisipatif pemilu 2024, khusunya di kalangan generasi muda seperti mahasiswa.
Anggota Bawaslu Sulbar Hamrana Hakim di Mamuju, Minggu, mengatakan mahasiswa diminta untuk melawan segala bentuk politik yang berbau SARA dengan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar tidak terpengaruh.
"Peran mahasiswa sangat penting dalam mensukseskan pesta demokrasi 2024, sehingga mahasiswa juga diminta terlibat dalam pengawasan partisipatif pada pemilu tahun ini," ujarnya.
Menurut dia, pengawasan partisipatif yang dilakukan Bawaslu Sulbar tidak hanya akan mengawasi pelanggaran pemilu 2024.
Namun juga, akan meningkatkan pengawasan partisipatif dengan melakukan pengawasan siber terhadap berbagai isu hoaks, ujaran kebencian ataupun isu SARA yang menjadi penghambat jalannya demokrasi.
"Kontribusi aktif seluruh elemen masyarakat dalam menjaga integritas demokrasi sangat diharapkan, sekecil apapun kontribusi dalam perhelatan demokrasi sangat penting dalam membangun fondasi sistem yang kuat mengenai pemilu," katanya.
Ia berharap masyarakat dalam menyikapi setiap informasi pemilu perlu memahami agar dapat membedakan informasi benar dan tidak benar.
"Mari berpartisipasi dan berperan bagi bangsa dan negara, dengan memfilter setiap informasi hoaks atau informasi bohong, ujaran kebencian, atau isu berbau SARA," katanya.
Ia menambahkan, Bawaslu Sulbar akan terus berupaya berpartisipasi mensosialisasikan pengawasan partisipatif pemilu 2024, khusunya di kalangan generasi muda seperti mahasiswa.