Presiden Joko Widodo berharap hadirnya Rumah Sakit Kementerian Kesehatan (RS Kemenkes) bertaraf internasional di Kota Makassar Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan mampu menekan pengobatan ke luar negeri.
Jokowi menyebut Indonesia kehilangan devisa sebanyak Rp180 triliun setiap tahun karena masyarakat mengakses pengobatan ke luar negeri. Maka RS berstandar internasional dihadirkan untuk menekan hal tersebut.
"Kita tidak mau lagi nanti masyarakat yang sakit larinya ke Malaysia, Singapura Amerika atau Jepang, tetapi ukup di Makassar. Itu bisa kita cegah dengan membangun rumah sakit standar internasional yang kita lihat ini sekarang,"
urainya pada peresmian RS Kemenkes di Makassar, Jumat.
Jaminan peralatan kesehatan yang canggih dipastikan Jokowi, lantaran pembangunan fasilitas kesehatan ini menelan anggaran fantastis, yakni sekitar Rp1,56 triliun.
Bahkan, nilai ini diprediksi akan mencapai Rp2 triliun lebih untuk melengkapi fasilitas di RS Kemenkes yang berada di Kawasan CPI Makassar tersebut. Pengadaan alat kesehatan yang telah mencapai di angka Rp365 miliar masih terus bertambah menjadi Rp520 miliar.
"Kalau kita lihat peralatan rumah sakit ini tidak kalah dengan mereka yang di luar negeri, saya jamin itu. Karena alat kesehatannya sendiri bisa mencapai Rp2 triliun lebih untuk khusus Sulawesi Selatan," ujar Jokowi.
Sebanyak 920 tempat tidur disiapkan di RS Kemenkes untuk menunjang pelayanan kesehatan di bagian Timur Indonesia. Rumah Akit yang terdiri dari 4 tower dan 12 lantai ini layaknya hotel bintang 5 karena peralatannya yang serba modern.
"Saya kagum peralatan rumah sakitnya semuanya super modern, saya nggak tahu belajar berapa bulan untuk mengoperasikan peralatan yang digital seperti itu. Laboratorium, MRI, CT Scan, hingga ruang operasi super modern," urainya.