Makassar (ANTARA) - PT Asuransi Perisai Listrik Nasional (PLN Insurance) menandatangani kerja sama (PKS) dengan 38 rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dilakukan di Kota Makassar.
Presiden Direktur PLN Insurance Moch. Hirmas Fuady di Makassar, Jumat, mengatakan kerja sama ini akan meningkatkan pelayanan yang lebih luas hingga bisa melayani semua pegawai PLN maupun nasabah PLN Insurance di seluruh Indonesia.
"Ini adalah langkah bagus dan sekaligus bentuk perhatian kami kepada para nasabah untuk melayani semua pegawai PLN dalam mendapatkan pelayanan kesehatan," ujarnya.
Moch. Hirmas Fuady mengatakan rumah sakit milik pemerintah saat ini tidak kalah berkualitas dibandingkan dengan rumah sakit swasta, baik dari sisi pelayanan maupun keahlian para dokternya.
Kerja sama ini memungkinkan perluasan cakupan layanan hingga mencakup rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan dan memberikan pilihan yang semakin beragam bagi para nasabah.
Ia pun berharap langkah ini tidak hanya menambah jumlah provider dalam jaringan PLN Insurance, tetapi juga menciptakan hubungan yang saling melayani dengan sebaik-baiknya.
"PKS ini bertujuan untuk memberikan rasa nyaman dan keyakinan kepada para nasabah terhadap pelayanan yang disediakan oleh PLN Insurance. Hal ini diharapkan dapat menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas layanan," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Azhar Jaya menyatakan perjanjian kerja sama akan mendorong rumah sakit milik pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik, terutama kepada nasabah PLN Insurance.
Azhar memastikan bahwa pihaknya akan menghindari tindakan berlebihan dalam pelayanan kesehatan (over treatment) yang berpotensi merugikan perusahaan asuransi.
"Bahwa seluruh pelayanan yang diberikan akan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan yang berlaku di Indonesia," ucapnya.
Adapun 38 rumah sakit yakni: RSUP H. Adam Malik (Medan), RSUP Dr. M. Djamil (Padang), RS Otak Dr. Drs. M. Hatta (Bukittinggi), RSUP Rivai Abdullah (Palembang), RSUP Dr. Mohammad Hoesin (Palembang).
Kemudian RSUP Sitanala (Tangerang), RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RSUP Fatmawati (Jakarta), RSUP Persahabatan (Jakarta), RSJPD Harapan Kita (Jakarta), RSAB Harapan Kita (Jakarta).
RS Kanker Dharmais (Jakarta), RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso (Jakarta), RS Pusat Otak Nasional (Jakarta) dan RSJ Soeharto Heerdjan (Jakarta).
RSJ Marzoeki Mahdi (Bogor), RSUP Dr. Hasan Sadikin (Bandung), RS Mata Cicendo (Bandung), RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu (Bandung), RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo (Cisarua), RS Paru Dr. Ario Wirawan (Salatiga).
RSUP Dr. Sardjito (Yogyakarta), RSUP Dr. Kariadi (Semarang), RSUP Surakarta, RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso (Surakarta), RSJ Prof. Dr. Soeroyo (Magelang), RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro (Klaten), RS Surabaya, RSJ Radjiman Wediodiningrat (Lawang).
RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah (Denpasar) RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou (Manado), RSUP Ratatotok (Buyat), RS Makassar, RS Mata Makassar, RSUP Wahidin Sudirohusodo ((Makassar), RSUP Tadjuddin Chalid (Makassar), RSUP Ben Mboi (Kupang) dan RSUP J. Leimena (Ambon).