Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Dinas Sosial mensosialisasikan upaya pencegahan perdagangan orang (human trafficking) dan pembinaan keluarga bebas narkoba di Kabupaten Mamasa.
Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulbar Shofa Marwah Bahtiar, di Mamasa, Sabtu menyampaikan kepedulian keluarga menjadi menjadi benteng perlindungan dari bahaya perdagangan manusia dan bahaya narkoba.
"Peran dan kepedulian keluarga sangat penting untuk menjaga dan melindungi keluarga kita dari dampak penyalahgunaan narkoba dan perdagangan manusia," kata Shofa Marwah yang menjadi narasumber pada kegiatan itu.
Ia mengatakan peran keluarga dalam dalam membentengi diri dari bahaya penyalahgunaan narkoba, menjadi sangat penting sebab dampak buruk narkoba dapat melibatkan aspek kesehatan, sosial dan ekonomi.
"Dengan membangun komunikasi terbuka, memberikan pendidikan, menanamkan nilai-nilai positif, memantau aktivitas anak, memberikan dukungan emosional dan melibatkan diri dalam aktifitas positif, keluarga dapat menciptakan lingkungan yang kokoh dan membantu anggotanya mengambil keputusan yang bijak terkait narkoba," jelasnya.
Selain itu, Peran keluarga dalam membentengi diri dan keluarga dari bujukan dan iming-iming untuk mendapatkan pekerjaan atau layanan lain, juga sangat dibutuhkan untuk mencegah menjadi korban perdagangan manusia.
"Dibutuhkan peran keluarga dalam hal ini ayah, ibu, kakak dan adik, harus saling memberi penguatan agar tidak mudah percaya dengan rayuan yang menjanjikan pekerjaan atau layanan lain yang meminta menjadi tenaga kerja secara ilegal," terang Shofa Marwah.
Menurut dia, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perdagangan orang. Salah satunya, yaitu ketidaktahuan masyarakat akan perdagangan manusia.
"Kebanyakan dari sindikat perdagangan manusia menyasar kalangan keluarga miskin, memiliki pendidikan yang rendah dan berpengetahuan terbatas, sehingga TP PKK harus berperan aktif untuk terus mensosialisasikan hal tersebut," kata Sofha Marwah.