Gowa, Sulsel (ANTARA) - Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan yang menyambut Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal RI Yandri Susanto di Desa Biringala, Kecamatan Barombong, Senin (18/11) mengatakan, di wilayahnya saat ini tidak ada status desa tertinggal.
“Kami sampaikan Gowa memiliki 121 desa, dimana sejak tahun 2017 tidak ada lagi desa tertinggal di Kabupaten Gowa. Bahkan, sudah ada 76 desa yang berstatus Desa Mandiri yang akan terus bertambah,” ujarnya di Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa.
Adnan mengungkapkan, pada masa pandemi COVID-19 tahun 2020 lalu, ia bersama seluruh warga desa menciptakan sebuah inovasi bernama Kampung Rewako, yaitu sebuah tempat yang dijadikan pusat ketahanan pangan mulai dari pariwisata, pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan yang disatukan dalam satu kesatuan. sebuah inovasi bernama Kampung Rewako.
“Waktu itu kita disuruh memilih menghadapi COVID tapi perekonomian kita gagal, menghadapi perekonomian tapi penyebaran COVID-19 merajalela. Sampai saat itu kami membuat yang namanya Kampung Rewako. Nah inilah salah satu Desa Rewako terbaik yang ada di kecamatan Barombong. Oleh karena itu, di sini juga ada bantuan dari Kementerian Desa terkait kolam tersebut,” ujarnya.
Melalui inovasi itu pula, Gowa mampu mendapatkan penghargaan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional yang disebut dengan District Development Award dan menduduki peringkat ketiga nasional dari 416 kabupaten di Indonesia.
“Terima kasih atas kehadiran Pak Menteri di tempat ini, namanya Wisata Kareba. Mudah-mudahan dengan bantuan bapak menteri dan juga petunjuk bapak menteri, daerah ini kedepannya menjadi lebih baik, masyarakatnya juga semakin sejahtera,” ujarnya.
Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto saat berkunjung ke Gowa, Senin (18/11), menyampaikan apresiasi atas inovasi Kampung Rewako yang dilakukan di Desa Biringala.
Menurutnya, desa ini telah berhasil memanfaatkan dana desa secara maksimal untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat.
“Di daerah ini ternyata sangat bagus dan saya apresiasi karena dari sekitar 75.000 desa di Indonesia yang menerima dana desa, belum banyak desa di Indonesia yang memaksimalkan dana desa seperti ini, bahkan ada yang bisa menjaring dana desa. potensi tersebut adalah Desa Biringala yang menjadi desa wisata,” ujarnya.
Melalui inovasi tersebut, kata Yandri, tidak mengherankan jika Gowa mampu terus menumbuhkan perekonomiannya meski pandemi COVID-19 melanda pada tahun 2020 karena mampu menemukan solusi terbaik bagi wilayahnya.
“Kami dengar di masa COVID-19, Kabupaten Gowa menjadi satu-satunya kabupaten yang tidak kehilangan pertumbuhan ekonominya di Selo Selatan. Artinya Gowa tahu cara menyelesaikan masalah, tahu masalahnya, tahu cara memecahkannya, dan tahu solusinya. Oleh karena itu, kami bangga kepada Pak Bupati dan Pak Wabup dengan ini sungguh luar biasa,” kata Yandri.
Dalam kesempatan itu, Menteri Desa dan PDT juga mengingatkan pentingnya pemetaan potensi desa untuk mendukung program swasembada pangan Presiden RI Prabowo Subianto.
Ia mengajak para kepala desa untuk memanfaatkan dana desa secara berkelanjutan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), agar hasilnya bisa dirasakan dalam jangka panjang.
“Jadi kita harus mensukseskan program Presiden Prabowo, program utamanya yang pertama adalah swasembada pangan. Kalau menurut saya Gowa layak menjadi contoh nasional karena kita sudah MoU dengan Menteri Pertanian yang akan didukung oleh TNI, Polri, dan Kejaksaan Agung untuk mencapai swasembada pangan. Pak Camat mohon petakan potensi masing-masing desa untuk mensukseskan program ini,” ujarnya.