Makassar (ANTARA) - Jajaran Kepolisian Polda Sulawesi Selatan menurunkan sebanyak 9.351 personel gabungan dalam operasi Mantap Praja 2024-2025 untuk pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada pelaksanaan Pilkada serentak 2024 di 24 kabupaten/kota.
"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan pilkada berjalan aman, damai, dan sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan di sela-sela pemantauan pengamanan pilkada di Makassar, Selasa.
Ia menyebut untuk pengamanan pemungutan suara, khusus dari personel Polda Sulsel sebanyak 1.120 personel, dan dari jajaran Polres sebanyak 8.231 personel.
Khusus untuk pengamanan TPS, sebanyak 9.351 personel yang bertugas di 14.548 TPS tersebar pada 24 kabupaten/kota se-Sulsel.
Total keseluruhan personel Polda yang terlibat dalam Operasi Mantap Praja sebanyak 12.465 personel.
"Personel dari Polda Sulsel sendiri itu sebanyak 3.044 personel, kemudian ditambah Polres jajaran 24 kabupaten/kota sebanyak 9.021 personel," paparnya menyebutkan.
Personel yang bertugas, kata dia, sudah dibekali perlengkapan lengkap pengamanan termasuk uang saku dari anggaran dari pemerintah. Personel yang di BKO-kan atau diperbantukan telah diberangkatkan di tempat tugas masing-masing.
"Karena situasi kondisi geografis kita ada yang sudah diberangkatkan. Saya pastikan 27 November 2024 semua personel Polda dan jajaran yang ditunjuk telah berada di lokasi masing-masing," ujarnya.
Ia menekankan seluruh personel yang dilibatkan pengamanan mesti mengenali situasi dan kondisi penempatannya bertugas selama 1x24 jam termasuk mengenali Petugas KPPS dan wilayah TPS-nya.
"Begitu juga Ketua RT dan RW maupun lurah. Apalagi Kapolsek dan Bhabinkamtibmasnya. Personel ini mesti mengenal, karena kalau terjadi sesuatu itu yang mereka harus hubungi," tutur mantan Kapolrestabes Makassar ini.
Selain itu, 30 menit sebelum pelaksanaan pemungutan suara di TPS, anggota harus hadir untuk mengecek kondisi semuanya. Tujuannya agar tidak ada protes maupun mencegah hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi di lokasi tugas mereka.
"Selesai pemungutan suara anggota tidak langsung meninggalkan TPS, tapi harus menunggu selesai penghitungan suara. Jangan sampai nanti saat perhitungan suara selesai terjadi kericuhan. Ini harus kita hindari," katanya menegaskan.
Terkait dengan indeks kerawanan Pilkada di Sulsel, kata dia, ada 12 daerah menjadi perhatian diantaranya Kota Makassar, Kota Palopo, Kabupaten Luwu, dan Bantaeng.
Guna mengantisipasi kemungkinan yang terjadi, kapolda telah menyiapkan pasukan Brimob 403 dan Samapta 143 yang ditempatkan pada empat lokasi strategis yakni di Kota Makassar, Kota Parepare, Kabupaten Bone dan Luwu.