Makassar (ANTARA) - Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Agus Salim menyampaikan komitmennya untuk menyelaraskan strategi pemberantasan tindak pidana korupsi yang dikaitkan dengan 8 misi Presiden Prabowo Subianto yang dikenal dengan Asta Cita.
"Tema Hakordia (hari antikorupsi se-dunia) dan Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto sama-sama memiliki tujuan yang selaras, untuk memperkuat komitmen bersama dari seluruh elemen dalam memberantas korupsi," kata Agus Salim saat membacakan amanat Jaksa Agung ST Burhanuddin di aula kantornya, Makassar, Senin.
Peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia atau Hakordia tahun ini bertema 'Bersama Melawan Korupsi Untuk Indonesia Indonesia' selaras dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto untuk memperkuat reformasi politik, hukum dan birokrasi serta pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Asta Cita Presiden Prabowo yakni
1. memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM), .
2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
6. Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
7. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan Makmur
Agus juga meminta seluruh jajaran, khususnya jajaran tindak pidana khusus untuk terus berkomitmen dalam menyempurnakan penanganan perkara tindak pidana korupsi dengan mengharmonisasikan upaya penindakan.
"Terus memaksimalkan pemulihan kerugian keuangan maupun kerugian perekonomian negara serta berkontribusi pada perbaikan tata Kelola demi kemajuan pembangunan," ujarnya menekankan.
Kejaksaan RI, kata Jaksa Agung dalam amanatnya merupakan garda terdepan yang memiliki peran penting dan vital dalam penegakan hukum harus mampu menangkap asa dan harapan masyarakat yang mendambakan pemerintahan yang bersih.
"Agar keberhasilan penanganan perkara dapat membuahkan hasil, kita harus tetap rendah hati, koreksi segala kekeliruan dalam pelaksanaan tugas. Tetap menjaga sinergitas serta Kerjasama efektif dengan aparat penegak hukum untuk bersama-sama maju membangun bangsa, tanpa korupsi," tuturnya.
Agus mengingatkan pesan Jaksa Agung, bahwa korupsi adalah kejahatan kerah putih (white collar prime), para koruptor akan selalu berusaha untuk mencari celah dan meloloskan diri dari jerat hukum.
"Salah satunya dilakukan dengan cara memanfaatkan rendahnya integritas dan moral aparat penegak hukum," ucapnya kembali menekankan
"Penting bagi kita untuk memegang teguh sumpah jabatan yang telah diucapkan dalam bertugas. Saya tidak pernah mentoleransi setiap bentuk tindakan tercela maupun penyimpangan yang dilakukan," kata Agus menegaskan.
Kegiatan tersebut diikuti Wakajati Sulsel Teuku Rahman, para asisten, koordinator dan seluruh pegawai Kejati Sulsel. Hakordia Tahun 2024 mengangkat tema 'Bersama Melawan Korupsi Untuk Indonesia Indonesia'.