Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menjadikan kawasan transmigrasi di daerah itu sebagai motor penggerak perekonomian lokal berbasis klaster.
"Kami ingin kawasan transmigrasi di Sulbar menjadi motor penggerak ekonomi lokal berbasis klaster," kata Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka dalam keterangan tertulis diterima di Mamuju, Selasa.
Hal itu disampaikan Suhardi Duka saat melakukan pertemuan dengan Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman di Jakarta, pada Senin (5/5).
Pada pertemuan itu, Gubernur turut didampingi enam bupati dari enam kabupaten di Sulbar, Tenaga Ahli Gubernur Sulbar Bidang Kerja Sama Antar-Lembaga dan Transmigrasi serta Asisten II Bidang Pembangunan Pemprov Sulbar.
Gubernur menyampaikan bahwa Provinsi Sulbar memiliki ikatan historis yang kuat dengan program transmigrasi.
Sekitar 50 persen penduduk di Sulbar, lanjut Suhardi Duka, merupakan warga transmigran, terutama di Kabupaten Polewali Mandar, Mamuju, Mamuju Tengah dan Pasangkayu.
"Transmigrasi telah menjadi bagian integral dari Sulbar. Saatnya kita naik kelas dan menjadikan kawasan transmigrasi sebagai motor penggerak ekonomi lokal," ujar Suhardi Duka.
Gubernur mencontohkan di kawasan transmigrasi Satuan Permukiman (SP) Tanjung Cina di Kabupaten Pasangkayu menjadi kawasan pertanian dan SP Ratte di Kabupaten Polewali Mandar sebagai kawasan pengembangan kakao dan komoditas pertanian lainnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sulbar siap mendukung penuh program-program strategis dari kementerian, termasuk dengan skema pembiayaan bersama bila diperlukan.
"Selama kementerian membutuhkan, kami siap mendukung," ujar Suhardi Duka.
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara mengapresiasi komitmen kuat dari Gubernur dan para bupati di Sulbar untuk pengembangan kawasan transmigrasi di daerah itu.
Ia menyatakan bahwa pendekatan baru dalam transmigrasi, bukan hanya soal pemindahan penduduk, tetapi juga membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing tinggi.
"Kita tidak lagi bicara transmigrasi sebagai sekadar perpindahan, tetapi sebagai penciptaan kawasan ekonomi berskala ekspor. Komitmen Gubernur dan para Bupati di Sulbar sangat menginspirasi,” kata Iftitah Sulaiman Suryanagara
Dalam kesempatan itu, Iftitah Sulaiman Suryanagara juga memaparkan lima program unggulan transmigrasi ke depan yang akan dijalankan secara bertahap (sequenced steps), yakni penyiapan lahan matang dan legal dan pemberdayaan masyarakat lokal sebagai prioritas.
Kemudian, program patriot transmigrasi, berupa penguatan SDM melalui beasiswa pendidikan, skema Trans Karya Nusa (TKN) untuk penciptaan lapangan kerja lokal serta model transmigrasi gotong royong, yakni kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor swasta dalam revitalisasi kawasan transmigrasi
Menteri juga menyampaikan rencana untuk membawa investor besar ke Sulbar, termasuk perusahaan multinasional seperti Nestlé, guna membangun industri kakao di daerah tersebut.
Namun, ia menekankan pentingnya penyusunan rencana bisnis (business plan) yang solid dari pihak daerah untuk menarik minat dan pendanaan investor
"Yang datang ini lengkap, ada Gubernur dan enam Bupati. Ini sangat kami hargai dan dapat menjadi model kolaborasi daerah dan pusat dalam pembangunan kawasan transmigrasi," ujar Iftitah Sulaiman Suryanagara.