Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka memaparkan lima potensi strategis di wilayahnya, yang siap dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah kepada Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani.
"Sulbar menyimpan SDA yang luar biasa, namun belum digarap secara maksimal. Kami butuh mitra dan fasilitasi dari pusat agar potensi-potensi ini benar-benar memberi dampak besar ke masyarakat," kata Suhardi melalui rilis yang diterima di Mamuju, Sulbar, Kamis.
Adapun lima potensi strategis yang disampaikan Gubernur Sulbar di hadapan Menteri Investasi di Jakarta itu adalah mineral dan batu bara, termasuk logam tanah jarang.
Kemudian, Sulbar memiliki potensi kelautan dengan produksi ikan mencapai 2,2 juta ton per tahun, sementara tangkapan aktual baru 64 ribu ton.
Selanjutnya, potensi carbon capture dan skema carbon credit, sesuai arah pembangunan rendah emisi.
Potensi lainnya, yakni hilirisasi dan industrialisasi kakao, menjadikan Sulbar tidak lagi sekadar penghasil bahan mentah.
Serta, potensi energi baru dan terbarukan, khususnya PLTA dengan potensi hingga 500 MW guna mendukung kawasan industri masa depan.
Gubernur mengatakan bahwa Pemprov Sulbar tidak ingin berhenti pada perencanaan, tapi akan langsung bekerja melalui skema kolaboratif pusat dan daerah.
"Kami sadar daerah tak bisa jalan sendiri. Tapi, kami tidak datang hanya minta, kami datang dengan kesiapan dan niat kerja bersama. Potensi kami besar dan masyarakat kami harus segera merasakan manfaatnya," kata Suhardi.
Pertemuan tersebut, menurut dia, menjadi langkah awal penting dalam membangun kemitraan antarpemerintah dan sektor usaha dalam membangkitkan ekonomi Sulbar berbasis potensi lokal.
Pemerintah Provinsi Sulbar berharap realisasi investasi dapat dimulai dalam waktu dekat dengan proyek-proyek konkret.
Sementara, Rosan Roeslani menyampaikan apresiasi atas kesiapan dan arah strategis yang dibawa langsung oleh Gubernur Sulbar.
Menurutnya, Provinsi Sulbar menunjukkan keseriusan membangun ekosistem investasi yang progresif dan terukur.
"Yang kami butuhkan dari daerah adalah kejelasan arah, kesiapan teknis, dan komitmen untuk eksekusi. Tugas kami adalah fasilitasi dan percepatan," ujar Menteri Rosan.
Ia juga menegaskan pihaknya siap menjadi fasilitator dalam mempertemukan potensi Sulbar dengan investor strategis, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Secara khusus, Menteri Rosan tertarik dengan dua bidang yang akan segera ditindaklanjuti, yakni, kelautan, karena ada mitra investor asal China yang siap masuk dan memanfaatkan potensi laut Sulbar yang sangat besar.
"Khusus sektor kelautan, ini sangat menjanjikan. Ada investor dari China yang sudah menunjukkan minat. Angka potensi 2,2 juta ton ikan sangat luar biasa dan kita harus bantu wujudkan agar masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya," kata Rosan.
Kemudian, lanjutnya, kakao, yang mana hilirisasi dinilai penting untuk meningkatkan nilai tambah dan membuka lapangan kerja.
Kementerian Investasi juga akan membentuk tim teknis gabungan untuk mengawal tindak lanjut investasi di Sulbar, termasuk menyusun peta jalan pengembangan potensi secara tematik dan terintegrasi.
"Kementerian akan membentuk tim penghubung lintas deputi untuk menindaklanjuti rencana aksi dalam waktu dekat. Proses desk teknis akan dilaksanakan dalam beberapa minggu ke depan untuk mempersiapkan kerangka kerja konkret dan percepatan izin," jelas Menteri Rosan.