Makassar (ANTARA) - PT PLN (Persero) kembali memberikan energi berkeadilan untuk dinikmati siswa-siswi di dua sekolah terpencil yang berada di Seko, Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan melalui inovasi SuperSUN.
Dua sekolah tersebut yakni Sekolah Dasar Negeri (SDN) 084 Amballong dan SDN 080 Turong, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Edyansyah di Makassar, Senin menyebut penyalaan listrik di sekolah ini merupakan bagian dari program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yaitu revitalisasi sekolah di wilayah 3T yang didorong oleh pemerintah melalui Kementerian ESDM bersama PLN.
"Dengan menghadirkan PLTS Individu Supersun PLN di SDN 084 Amballong dan SDN 080 Turong, Kecamatan Seko, harapan baru hadir bagi dunia pendidikan di kawasan terpencil tersebut," kata Edyansyah.
Kata Edyansyah, kehadiran listrik yang bersumber dari energi bersih melalui program SuperSUN ini merupakan bagian dari misi besar PLN untuk menyediakan akses energi yang adil bagi seluruh rakyat
Dirinya melanjutkan SuperSUN adalah wujud dari teknologi terbarukan, karya anak bangsa, yang menghadirkan listrik bersih dan andal di tempat-tempat yang selama ini sulit dijangkau. Pemerintah bersama PLN tidak hanya membangun infrastruktur, tapi juga membangun masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak.
“Listrik bukan sekadar cahaya. Ia adalah jembatan menuju masa depan dan bisa menunjang dunia pendidikan," tambahnya.
Menurutnya, SuperSUN menjadi simbol bahwa pembangunan tidak boleh berhenti hanya di kota-kota besar. Ia juga menekankan bahwa listrik telah mendorong aktivitas ekonomi baru dan mendukung aktivitas pendidikan.
"Dengan penyalaan listrik Supersun ini, anak-anak di sekolah kini bisa menikmati listrik, menggunakan perangkat digital, dan merasakan manfaat teknologi seperti sekolah-sekolah lain di perkotaan,” ujarnya.
Upaya PLN dalam melistriki kedua sekolah tersebut tidaklah mudah. Petugas PLN harus menempuh jarak sejauh 471 kilometer (km) selama 14 jam dari Kota Makassar ke Dusun Palandoang, Kabupaten Luwu Utara.
Dengan akses jalan yang sangat ekstrem, petugas PLN harus menggunakan motor yang dimodifikasi khusus untuk mencapai Kecamatan Seko dengan jarak tempuh 30 km dan memakan waktu 10 jam melalui jurang, jalanan berlumpur, dan terjal.
Namun tantangan tersebut tidak menyurutkan semangat PLN dalam memobilisasi material SuperSUN, bahkan beberapa kali material dipikul untuk melewati jembatan sempit.
Sekolah yang selama ini bergelut dengan keterbatasan kini memiliki akses listrik yang andal dan ramah lingkungan. Bagi para guru dan murid, nyala listrik ini bukan sekadar penerangan, melaingkan simbol harapan baru untuk belajar lebih lama, mengakses teknologi pendidikan, dan mengejar mimpi.
Bukan sekadar menyalakan lampu, kehadiran listrik ini menjadi suluh bagi pendidikan, membuka peluang baru bagi puluhan pelajar yang selama ini belajar dalam keterbatasan.
Terobosan ini menjadi bagian dari program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang diinisiasi oleh pemerintah sekaligus menjadi bukti nyata komitmen PLN untuk mendukung pendidikan yang terang dan setara untuk seluruh anak bangsa.
“Terima kasih PLN. Kami sangat bersyukur, ini adalah hadiah besar untuk anak-anak kami. Semoga ini menjadi awal kemajuan pendidikan di daerah kami,” ujar Kepala sekolah SDN 084 Amballong Usman yang menyambut gembira kehadiran listrik di sekolahnya.
Dia mengaku tidak menyangka listrik PLN hadir di sekolahnya karena akses yang menantang. Kini siswa dapat belajar lebih leluasa dan bisa menggunakan peralatan elektronik untuk menunjang kegiatan pembelajaran berkat hadirnya listrik.

