Makassar (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia telah menerima masukan-masukan untuk evaluasi termasuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) Bawaslu di wilayah Sulawesi Selatan guna memperbaiki sistem pengawasan menghadapi pemilu mendatang.
"Memang kita rancang untuk menggali masukan dan kritikan dari suara-suara di daerah. Evaluasi yang kami lakukan dari berbagai sisi," tutur Anggota Bawaslu RI Herwyn JH Malonda saat menghadiri fokus diskusi grup di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Menurut dia, di masa-masa seperti ini adalah momen yang tepat untuk melakukan introspeksi perbaikan internal Bawaslu. Selain itu, Bawaslu harus terbuka terhadap kritik, bahkan pendapat yang kurang enak didengar sekalipun.
"Justru pendapat dari yang kurang enak didengar, juga kami dengarkan. Ini juga bisa jadi suara kritis untuk introspeksi Bawaslu terkait apa yang akan kita lakukan. Ini adalah masa yang tepat untuk melakukan evaluasi tentang bagaimana pengembangan SDM-nya," paparnya menekankan.
Herwyn turut menyoroti beberapa poin utama dalam evaluasi dan pengembangan Bawaslu ke depan. Pertama, terkait pengembangan SDM yang saat ini masih terbatas, namun terus diupayakan untuk berkembang.
"Sambil kita perbaiki regulasinya, tetap dievaluasi kondisi SDM kita. Inilah saatnya dilakukan. Mudah-mudahan kita bisa melakukan pemetaan dan meneropong. Kita berharap akan ada blueprint untuk melihat problematika SDM di Bawaslu," ujarnya menegaskan.
Hal kedua, lanjut dia, Bawaslu harus mengantisipasi dua hal utama di masa depan, yaitu terkait fungsi Bawaslu, khususnya tindakan pengawasan dan penegakan hukum pencegahan dan penindakan, terutama setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Ketiga, Bawaslu mesti memanfaatkan teknologi dan informasi, termasuk kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), dalam kerja-kerja pengawasan. AI diharapkan nantinya dapat membantu memetakan data survei dan pemetaan yang masuk.
"Tetapi, itu tentu punya dua sisi. Ini harus kita kontrol dalam kerja-kerjanya membantu Bawaslu," kata Herwyn menambahkan.
Menanggapi gagasan tersebut, Ketua Bawaslu Provinsi Sulsel Mardiana Rusli mengemukakan, bahwa ide mendengarkan suara pemilih ini telah diadopsi di tingkat provinsi. Ada ide besar yang ingin dibangun melalui kegiatan seperti ini, mendengar suara-suara pemilih.
"Ini juga kami adopsi di Sulsel, mendistribusikan kegiatan di kabupaten kota. Jadi, kita dalam proses bekerja dan belajar bersama," katanya sembari mendukung upaya evaluasi dan pengembangan oleh Bawaslu RI.

